Karangasem (Antara Bali) - Sejumlah warga silih berganti mendatangi Posko Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali, seiring meningkatnya aktivitas gunung terbesar di Pulau Bali tersebut.
Pewarta Antara di posko setempat, Rabu, melaporkan sejak pagi pukul 08.30 Wita hingga 19.00 Wita, warga dari anak-anak hingga dewasa mendatangi posko pemantauan untuk mengetahui informasi perkembangan gunung berapi tersebut.
Jero Mangku Rauh, salah seorang warga Desa Rendang belum mengetahui terlalu dalam tentang gunung berapi. "Saya hanya tahu ini Gunung Agung yang dulu pernah meletus tahun 1963," ujarnya.
Setelah penetapan status Gunung Agung dari waspada menjadi siaga atau level III terhitung mulai Senin pukul 21.00 Wita, warga tetap tenang menghadapi informasi tersebut.
"Saya yakin tidak akan terjadi apa karena Gunung Agung ini adalah tempat suci bagi kami," ujarnya.
Selain itu, sejumlah anak-anak juga ramai mendatangi posko pemantauan gunung berapi itu untuk ikut serta mengetahui perkembangannya Gunung Agung.
Sementara itu, Kepala Dusun Sukaluwih, Kecamatan Selat, Wayan Seriasa, juga tampak datang ke posko pemantauan bersama warganya untuk tujuan yang sama.
"Desa saya berada di radius 7,5 km dari Gunung Agung, namun sampai saat ini belum menerima perintah dari aparat desa maupun pemerintah untuk mengungsi," ujarnya.
Namun, pihaknya bersama warganga sudah berkemas-kemas jika sewaktu-waktu diminta untuk mengungsi.
Informasi lewat jaringan komunikasi dengan gelombang radio menyebutkan warga desa Badeg Tengah, Junggul, dan Besakih melaporkan getaran gempa yang semakin kuat.
Sebelumnya, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika, menjelaskan dengan sabar kepada setiap warga yang datang ke posko pemantaun ingin mengetahui informasi tentang aktivitas Gunung Agung.
"Bagi warga yang ingin tahu tentang Gunung Agung disini juga sudah saya tempelkan informasi secara detail agar warga mengetahui informasi secara lengkap dan akurat," ujarnya.
Pihaknya juga kembali mengingatkan warga bahwa dengan meningkatnya aktivitas Gunung Agung maka masyarakat di sekitar Gunung Agung termasuk pendaki atau wisatawan tidak diperkenankan beraktivitas di seluruh area di dalam radius 7,5 kilometer dari kawah puncak atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Pewarta Antara di posko setempat, Rabu, melaporkan sejak pagi pukul 08.30 Wita hingga 19.00 Wita, warga dari anak-anak hingga dewasa mendatangi posko pemantauan untuk mengetahui informasi perkembangan gunung berapi tersebut.
Jero Mangku Rauh, salah seorang warga Desa Rendang belum mengetahui terlalu dalam tentang gunung berapi. "Saya hanya tahu ini Gunung Agung yang dulu pernah meletus tahun 1963," ujarnya.
Setelah penetapan status Gunung Agung dari waspada menjadi siaga atau level III terhitung mulai Senin pukul 21.00 Wita, warga tetap tenang menghadapi informasi tersebut.
"Saya yakin tidak akan terjadi apa karena Gunung Agung ini adalah tempat suci bagi kami," ujarnya.
Selain itu, sejumlah anak-anak juga ramai mendatangi posko pemantauan gunung berapi itu untuk ikut serta mengetahui perkembangannya Gunung Agung.
Sementara itu, Kepala Dusun Sukaluwih, Kecamatan Selat, Wayan Seriasa, juga tampak datang ke posko pemantauan bersama warganya untuk tujuan yang sama.
"Desa saya berada di radius 7,5 km dari Gunung Agung, namun sampai saat ini belum menerima perintah dari aparat desa maupun pemerintah untuk mengungsi," ujarnya.
Namun, pihaknya bersama warganga sudah berkemas-kemas jika sewaktu-waktu diminta untuk mengungsi.
Informasi lewat jaringan komunikasi dengan gelombang radio menyebutkan warga desa Badeg Tengah, Junggul, dan Besakih melaporkan getaran gempa yang semakin kuat.
Sebelumnya, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Gede Suantika, menjelaskan dengan sabar kepada setiap warga yang datang ke posko pemantaun ingin mengetahui informasi tentang aktivitas Gunung Agung.
"Bagi warga yang ingin tahu tentang Gunung Agung disini juga sudah saya tempelkan informasi secara detail agar warga mengetahui informasi secara lengkap dan akurat," ujarnya.
Pihaknya juga kembali mengingatkan warga bahwa dengan meningkatnya aktivitas Gunung Agung maka masyarakat di sekitar Gunung Agung termasuk pendaki atau wisatawan tidak diperkenankan beraktivitas di seluruh area di dalam radius 7,5 kilometer dari kawah puncak atau pada elevasi di atas 950 meter dari permukaan laut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017