Denpasar (Antara Bali) - Perum Jamkrindo Bali membayarkan klaim kepada bank penyalur kredit usaha rakyat mencapai Rp6,8 miliar hingga Agustus 2017 atau lebih rendah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp8,1 miliar karena rendahnya rasio kredit bermasalah.

"Rata-rata kisaran kredit bermasalah KUR di Bali mencapai 1,5 persen hingga dua persen. Bank penyalur di Bali ada tiga dari bank BUMN dan satu BPD Bali," kata Kepala Kantor Perum Jamkrindo Kanwil VII Denpasar Alexandry di Denpasar, Senin.

Menurut Alexandry mengatakan rendahnya klaim yang dibayarkan karena adanya perbaikan kualitas kredit KUR yang disalurkan dan KUR saat ini masuk generasi kedua baru berjalan sehingga tidak terlalu banyak menimbulkan kredit macet.

Pihaknya mencatat untuk kredit bermasalah penyaluran KUR terendah berada di BPD Bali yakni di bawah satu persen, sedangkan bank BUMN seperti BNI, Mandiri dan BRI kisaran 1,5 persen hingga dua persen.

Dia menilai budaya masyarakat Bali yang taat menjadikan angka kredit bermasalah khususnya untuk KUR masih dalam batas yang aman sehingga tidak mempengaruhi kinerja KUR.

Hal itu, lanjut dia, bahkan telah membuat penyaluran KUR di Bali masuk posisi keenam nasional untuk realisasi KUR secara nasional.

Jamkrindo mencatat volume penjaminan kredit hingga Agustus 2017 menembus Rp1,6 triliun atau sekitar 58 persen dari target volume penjaminan mencapai Rp2,8 triliun hingga akhir tahun 2017. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017