Gianyar (Antara Bali) - Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata meyakini wisatawan mancanegara tertarik mengunjungi daerahnya yang ditetapkan sebagai kota pusaka dunia, karena mampu mempertahankan keasrian lingkungan, adat, seni dan budaya yang tetap lestari.
"Dengan ditetapkannya daerah kita sebagai kota pusaka dunia dan keasrian lingkungannya, saya meyakini akan lebih banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Dewata umumnya dan daerah ini khusunya," ujar Agung Bharata di Gianyar, Bali, Sabtu.
Pihaknya akan terus mendorong masyarakat adat di daerah itu agar tetap menjaga warisan leluhur dan ikut menjaga kebersihan lingkungan khususnya di daerah yang menjadi tujuan wisata dan menjaga metode sistem pertanian subak yang selama ini tetap lestari.
Ia mengatakan, kegiatan keagamaan di Bali umunnya tidak dapat dilepaskan dari seni dan budaya yang saat ini tetap terjaga dan tidak dapat dipisahkan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.
"Di mata dunia, Bali masih sangat luar biasa dan di Kabupaten Gianyar, kami tetap mempertahankan tradisi dan budaya yang menjadi warisan pusaka ini," ujarnya.
Selain itu, pihaknya siap membantu masyarakat yang memiliki warisan pusaka yang dimiliki sejak turun-temurun agar dibuatkan museum, sehingga tetap terawat dengan baik dan pemerintah daerah siap mendukung pendanannya. "Hal ini untuk menyadarkan masyarakat agar menjaga warisan pusaka ini, supaya tetap asri dan merawatnya dengan baik," ujarnya.
Agung Bharata menegaskan, dengan dipilihnya Kabupaten Gianyar menjadi kota pusaka dunia dan menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Organisasi Pelestarian se-Dunia (ICNT) ini sebagai upaya promosi destinasi wisata dan warisan budaya yang ada di Pulau Dewata.
Untuk ke depannya, Kabupaten Gianyar akan terus bekerja sama dengan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi SMP di Badung agar lebih memahami dan ikut menjaga warisan budaya dan memahami tentang warisan pusaka daerahnya.
Ia mengharapakan, setelah berakhirnya Konferensi Internasional Organisasi Pelestarian se-Dunia (ICNT) pada Jumat (15/9), dapat bermanfaat untuk Bali dan Kabupaten Gianyar dalam upaya menggugah masyartakat agar menjaga keasrian alam dan lingkungan maupun budayanya.
"Saya mengharapkan 31 negara yang menjadi anggota INTO dapat ikut mempromosikan warisan budaya Bali umumnya dan Kabupaten Gianyar Khususnya. Saya berharap kesan mereka selama di Gianyar dapat dceritakan kepada anak dan masyarakat di negaranya sehingga akan tertarik datang ke Pulau Dewata," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Dengan ditetapkannya daerah kita sebagai kota pusaka dunia dan keasrian lingkungannya, saya meyakini akan lebih banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Dewata umumnya dan daerah ini khusunya," ujar Agung Bharata di Gianyar, Bali, Sabtu.
Pihaknya akan terus mendorong masyarakat adat di daerah itu agar tetap menjaga warisan leluhur dan ikut menjaga kebersihan lingkungan khususnya di daerah yang menjadi tujuan wisata dan menjaga metode sistem pertanian subak yang selama ini tetap lestari.
Ia mengatakan, kegiatan keagamaan di Bali umunnya tidak dapat dilepaskan dari seni dan budaya yang saat ini tetap terjaga dan tidak dapat dipisahkan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.
"Di mata dunia, Bali masih sangat luar biasa dan di Kabupaten Gianyar, kami tetap mempertahankan tradisi dan budaya yang menjadi warisan pusaka ini," ujarnya.
Selain itu, pihaknya siap membantu masyarakat yang memiliki warisan pusaka yang dimiliki sejak turun-temurun agar dibuatkan museum, sehingga tetap terawat dengan baik dan pemerintah daerah siap mendukung pendanannya. "Hal ini untuk menyadarkan masyarakat agar menjaga warisan pusaka ini, supaya tetap asri dan merawatnya dengan baik," ujarnya.
Agung Bharata menegaskan, dengan dipilihnya Kabupaten Gianyar menjadi kota pusaka dunia dan menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Organisasi Pelestarian se-Dunia (ICNT) ini sebagai upaya promosi destinasi wisata dan warisan budaya yang ada di Pulau Dewata.
Untuk ke depannya, Kabupaten Gianyar akan terus bekerja sama dengan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi SMP di Badung agar lebih memahami dan ikut menjaga warisan budaya dan memahami tentang warisan pusaka daerahnya.
Ia mengharapakan, setelah berakhirnya Konferensi Internasional Organisasi Pelestarian se-Dunia (ICNT) pada Jumat (15/9), dapat bermanfaat untuk Bali dan Kabupaten Gianyar dalam upaya menggugah masyartakat agar menjaga keasrian alam dan lingkungan maupun budayanya.
"Saya mengharapkan 31 negara yang menjadi anggota INTO dapat ikut mempromosikan warisan budaya Bali umumnya dan Kabupaten Gianyar Khususnya. Saya berharap kesan mereka selama di Gianyar dapat dceritakan kepada anak dan masyarakat di negaranya sehingga akan tertarik datang ke Pulau Dewata," ujarnya. (WDY)
Video oleh I Made Surya
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017