Denpasar (Antara Bali) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Provinsi Bali, I Gede Putu Jaya Suartama mengatakan pembentukan kader bela negara dari kalangan sipil sangat penting, karena ke depan penataan terkait pembinaan lingkungan strategis yang semakin komplek dalam melindungi kepentingan nasional.

"Ke depan, pertahanan negara tidak hanya bertumpu hanya pada kekuatan militer, maka untuk itulah ketahanan bela negara kalangan sipil atau nonmiliter harus diperkuat," kata Jaya Suartama, pada acara penutupan Pelatihan Kader Bela Negara yang diselenggarakan oleh Forum Bela Negara (FBN) Bali di Hotel Nirmala, Denpasar Bali, Jumat.

Ia mengatakan melalui pembinaan kader bela negara ditumbuhkan semangat dan cinta NKRI untuk dapat melakukan cegah dini menangkal ancaman terorisme dan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda di Bali.

Menurut dia, ancaman juga datang di sektor pariwisata karena para wisatawan mancanegara datang ke Bali tidak hanya untuk tujuan wisata, tapi ada juga yang melakukan aksi kejahatan, narkoba, penipuan "online" dan perbuatan ilegal lainnya, disitulah kader bela negara berperan untuk mengawasinya.

"Kader bela negara harus mampu menularkan pengetahuan kepada koleganya dan masyarakat serta harus mampu menjadi agen perubahan, dan menjadi motivator untuk kepentingan negara," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Ormas FBN Bali Agustinus Nahak, SH mengimbau kepada para kadernya untuk mencegah segala bentuk ancaman kedaulatan negara, apapun profesi wajib untuk membantu pemerintah dalam menangkal segala ancaman kedaulatan negara, ancaman prnyalahgunaan narkoba dan ancaman gerakan terorisme bahkan ISIS,

"Sebab bagaimana pun kita harus tetap mewaspadai masuknya jaringan ISIS di Bali," kata Agustinus. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017