Denpasar (Antara Bali) - Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial (Kemensos), Harry Hikmat, mengakui penyaluran program keluarga harapan (PKH) di Bali cukup lancar dengan bantuan BNI.

"Penyaluran PKH di Bali sudah sangat baik dengan bantuan BNI. Terbukti, penyaluran tahap keempat sudah diterima warga penerima program tersebut," kata Harry Hikmah di sela acara Penyaluran Program Nontunai : Program Keluarga Harapan" di Penatih, Kota Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan penyaluran yang dibantu pihak BNI tercatat pada tahap pertama dan kedua sangat kecil persentasenya yang berkisar 1,2 persen warga yang belum menerimanya. Hal itu kemungkinan karena faktor dari masyarakat itu sendiri.

"Kemungkinan penerima program PKH pada tahap satu hingga tiga yang belum mendapatkan disebabkan faktor lain, semisal mereka dalam keadaan sakit, sehingga sangat riskan untuk bisa mewakilkan," ujarnya.

Harry Hikmah lebih lanjut mengatakan penerima PKH adalah berdasarkan dari data yang diajukan oleh lingkungan atau banjar bersangkutan kepada dinas sosial setempat, kemudian dilanjutkan Badan Pusat Statistik (BPS) dengan melakukan survei ke rumah penerima bantuan itu.

"Dari data yang telah memenuhi persyaratan itulah kami menetapkan untuk mendapatkan PKH tersebut," ucap Harry Hikmah didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar Made Mertajaya.

Untuk di Bali, kata dia, penerima PKH sebanyak 48.052 keluarga dengan total bantuan tahun 2017 sebesar Rp90,8 miliar lebih.

Selain PKH, katanya, ada juga program bantuan sosial lanjut usia sebanyak 1.081 orang dengan dana bantuan Rp2,1 miliar lebih, begitu juga beras sejatera (Rastra) sebanyak 137.433 keluarga dengan total bantuan Rp188,5 miliar lebih.

"Jadi, total penyaluran bantuan untuk rekapitulasi bantuan sosial Provinsi Bali tahun 2017 sebanyak Rp283,8 miliar lebih," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017