Denpasar (Antara Bali) - British Council, organisasi internasional asal Inggris yang fokus pada program pendidikan dan kemasyarakatan, bertekad untuk lebih memperkuat kapasitas usaha masyarakat Desa Nyambu, Kabupaten Tabanan, dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

"Buat kami, penting untuk men-share proses belajar dan pembelajaran bagaimana orang bisa lebih mengelola potensinya sendiri," kata Senior Program Manager British Council Indonesia Ari Sutanti di Denpasar, Bali, Jumat.

Sejak Januari 2015, British Council, Diageo dan Yayasan Wisnu telah berkolaborasi memulai pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat di Desa Nyambu, Tabanan.

Di Indonesia, ujar Ari, baru enam desa (termasuk Desa Nyambu) yang mendapatkan program pengembangan kapasitas masyarakat dari British Council.

Untuk program pengembangan kapasitas tersebut, rangkaian kegiatan yang telah dilakukan di Desa Nyambu di antaranya dimulai dari pemetaan sosial dan potensi desa, pengembangan produk pariwisata, pelatihan bahasa Inggris untuk pariwisata dan pelatihan interpretasi pariwisata.

Dampak dari pengembangan Desa Nyambu, desa yang terletak berbatasan dengan Kabupaten Badung ini telah diluncurkan secara resmi sebagai desa wisata ekologis pada 29 April 2016 oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan. Desa ini juga telah mendapatkan sejumlah penghargaan tingkat provinsi hingga nasional.

Desa Wisata Ekologis (DWE) Nyambu menawarkan produk wisata susur budaya sejumlah pura-pura bersejarah, susur areal persawahan, susur desa dengan bersepeda, atraksi kesenian, homestay, dan melukis.

"Masyarakat Desa Nyambu mengembangkan berbagai produk wisata tersebut, dengan memanfaatkan potensi alam, budaya, sejarah serta keunikan desa mereka sendiri, tanpa mengubah atau merusak alam mereka, dan serta masyarakat dapat melaksanakan rutinitasnya seperti biasa," ucap Ari.

Desa Nyambu setelah dikembangkan kapasitas masyarakatnya, akhirnya juga bisa mendapatkan fasilitas perbaikan jalan dari pemerintah daerah, padahal sejak 20 tahun diperjuangkan tidak membuahkan hasil.

"Untuk tahun ini, kami meneruskan program kapasitas masyarakat serta melanjutkan inisiatif yang telah dijalankan dengan melakukan sejumlah pelatihan tematik," katanya.

Di samping itu, pihaknya untuk tahun ini memperkenalkan program baru, yakni program "active citizens", yakni pelatihan kepemimpinan sosial untuk menumbuhkan kepekaan sosial dan mendorong masyarakat melakukan perubahan sosial terhadap masalah yang mereka identifikasi dalam masyarakat.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan tersebut, masyarakat akan menjalankan proyek aksi sosial terhadap masalah yang telah mereka identifikasi.

"Dengan berbagai kegiatan tersebut, kami harapkan muncul penggerak masyarakat yang mampu mendorong masyarakat untuk melakukan perubahan, tanpa selalu bergantung kepada pemerintah," kata Ari. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017