Jakarta (Antara Bali) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) memperkenalkan bentuk usaha jenis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) skema eceran atau mini untuk dijual ke masyarakat secara resmi.

"Usaha SPBU mini ini dibidangi oleh Hiswana Migas bekerja sama dengan Pertamina Retail dengan menempatkan booth atau gerai kecil di lokasi strategis," kata Ketua Umum Hiswana Migas Eri Purnomo Hadi di Jakarta, Kamis.

Konsep bisnis retail ini bernama G-Lite dengan menjual BBM berjenis Pertalite atau dengan kadar oktan 90. G-Lite ini untuk menegaskan adanya SPBU mini yang legal, di mana ada konsep lainnya seperti Pertamini yang diketahui masih bersifat ilegal.

G-Lite telah mengantongi lisensi dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas), mencakup kualitas BBM, keamanan, distribusi agen resmi serta izin lokasi menaruh lapak tersebut.

Satu perlengkapan lapak memiliki spesifikasi ukuran 1,12 meter x 1,12 meter x 2,15 meter. Terdapat kanopi, gelas ukur 5 liter, pompa manual, nozzle bensin dan penampung oli. Setiap lapak memiliki nomor seri unik.

Operator juga akan mendapatkan pelatihan pengisian BBM sesuai standard serta kemampuan antisipasi kebakaran. Untuk biaya investasi per lapak adalah Rp15 juta.

Harga jual G-Lite adalah Rp9.000 per liter, sedangkan harga BBM sampai kepada peretail adalah Rp7.500, sehingga para retailer akan memiliki margin keuntungan Rp1.500 per liter, dengan catatan harga tersebut berlaku di Jawa.

General Manager Pertamina MOR III, Muhammad Irfan mengatakan Pertamina berperan sebagai supplier dari BBM itu sendiri. Namun dalam booth G-Lite belum bisa dicantumkan logo dan nama Pertamina, sebab kerja sama Pertamina dengan PT Garuda Mas Energi masih membahas bentuk investasi yang akan dijalin bersama. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Afut Syafril

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017