Singaraja (Antara Bali) - Puluhan wisatawan mancanegara (wisman) ikut melepas tukik bersama sejumlah pemuka agama Hindu dan warga lokal di Pantai Desa Kaliasem, Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali.

"Kami sengaja melibatkan wisatawan agar mereka juga ikut dalam kampanye konservasi binatang yang dilindungi," kata Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, I Nyoman Sutrisna, di Singaraja, Bali, Kamis.

Ia mengatakan, sebanyak 77 ekor tukik dilepas yang merupakan hasil konservasi masyarakat lokal di wilayah tersebut. Sebelumnya memang banyak penyu yang diketemukan bertelur di pinggir pantai Kaliasem.

Menurut dia, atraksi melepas tukik juga sebagai bukti kecintaan wisatawan dan masyarakat terhadap hewan, utamanya spesies yang sedang dilindungi.

"Hal ini merupakan bagian dari promosi pariwisata di Buleleng. Kami ingin ajak juga mereka (wisatawan) bersama-sama melepas tukik ke tengah laut, sehingga hal ini menjadi kenangan ketika nanti pulang ke negara masing-masing," tutur dia.

Sutrisna mengungkapkan, Buleleng kini sedang gencar melakukan promosi pariwisata dengan slogan "Buleleng is Different" yang berarti memiliki sesuatu yang berbeda jika dibandingkan objek wisata di selatan Pulau Dewata.

"Pelepasan tukik merupakan salah satu dari upaya kami melakukan promosi dan kedepan diharapkan semakin banyak wisatawan datang ke Bali Utara," terangnya.

Salah satu wisatawan, Karin Van Ginkel mengaku bahagia dengan kegiatan pelepasan tukit ke laut, bagian dari kecintaan terhadap alam dan lingkungan.

"Saya pikir ini adalah salah satu upaya pelestarian terhadap penyu yang ada. Saya sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan masyarakat Bali terhadap kehidupan penyu," tegas dia. (*)

Pewarta: IMB Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017