Denpasar (Antara Bali) - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengenakan sepatu dengan desain khusus saat menjalani prosesi pelantikan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika karena mengalami patah tulang di bagian jari kaki.
"Saya memakai sepatu model ini, saya desain sendiri, untuk saya bisa pelantikan tampil lebih formal," kata Suradnyana setelah menjalani pelantikan sebagai Bupati Buleleng masa jabatan 2017-2022 itu, di Denpasar, Minggu.
Bupati yang menduduki jabatan untuk kedua kalinya ini menceritakan dirinya sampai mengalami patah tulang di bagian jari kaki, karena tidak memakai sepatu pengaman saat melakoni hobinya naik motor adventure di Taman Nasional Bali Barat sekitar 20 hari lalu.
"Memang dari muda, hobi saya keras-keras, main jetski, off road, kemudian main motor cross. Salah satunya ini akibat keteledoran saya tidak pakai sepatu pengaman saat bermain adventure. Bukan untuk gaya-gayaan, tetapi untuk cari keringet sebenarnya," ucapnya.
Sepatu kulit berwarna putih, dengan bagian sedikit terbuka di bagian depannya itu, ujar Suradnyana dipesan khusus pada salah satu perajin sepatu di Kota Denpasar.
Menurut dia, awalnya pembuat sepatu menolak untuk membuatkan ketika disodori gambar sepatu yang diinginkan karena dikatakan biayanya cukup mahal mencapai Rp800 ribu.
Akhirnya ketika dirinya langsung mengeluarkan uang Rp800 ribu untuk membayar biaya pembuatan sepatu tersebut, barulah perajin menyanggupi mengerjakan pesanannya.
"Karena mungkin dianggap ini ngapain bikin sepatu model aneh-aneh," kenang Suradnyana.
Dengan mengenakan sepatu desain khusus itu, Suradnyana mengaku lebih mudah untuk berjalan. Selain bagian depannya sedikit terbuka, juga dibuat lebih longgar.
"Masak saya tampil pelantikan `nggak pakai sepatu," seloroh bupati yang juga merupakan kader PDI Perjuangan itu.
Dalam acara pelantikan Bupati dan Wabup Buleleng yang berlangsung di Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali itu, terlihat Suradnyana berjalan cukup perlahan akibat cedera kaki yang dialami. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya memakai sepatu model ini, saya desain sendiri, untuk saya bisa pelantikan tampil lebih formal," kata Suradnyana setelah menjalani pelantikan sebagai Bupati Buleleng masa jabatan 2017-2022 itu, di Denpasar, Minggu.
Bupati yang menduduki jabatan untuk kedua kalinya ini menceritakan dirinya sampai mengalami patah tulang di bagian jari kaki, karena tidak memakai sepatu pengaman saat melakoni hobinya naik motor adventure di Taman Nasional Bali Barat sekitar 20 hari lalu.
"Memang dari muda, hobi saya keras-keras, main jetski, off road, kemudian main motor cross. Salah satunya ini akibat keteledoran saya tidak pakai sepatu pengaman saat bermain adventure. Bukan untuk gaya-gayaan, tetapi untuk cari keringet sebenarnya," ucapnya.
Sepatu kulit berwarna putih, dengan bagian sedikit terbuka di bagian depannya itu, ujar Suradnyana dipesan khusus pada salah satu perajin sepatu di Kota Denpasar.
Menurut dia, awalnya pembuat sepatu menolak untuk membuatkan ketika disodori gambar sepatu yang diinginkan karena dikatakan biayanya cukup mahal mencapai Rp800 ribu.
Akhirnya ketika dirinya langsung mengeluarkan uang Rp800 ribu untuk membayar biaya pembuatan sepatu tersebut, barulah perajin menyanggupi mengerjakan pesanannya.
"Karena mungkin dianggap ini ngapain bikin sepatu model aneh-aneh," kenang Suradnyana.
Dengan mengenakan sepatu desain khusus itu, Suradnyana mengaku lebih mudah untuk berjalan. Selain bagian depannya sedikit terbuka, juga dibuat lebih longgar.
"Masak saya tampil pelantikan `nggak pakai sepatu," seloroh bupati yang juga merupakan kader PDI Perjuangan itu.
Dalam acara pelantikan Bupati dan Wabup Buleleng yang berlangsung di Gedung Wiswasabha Utama, Kantor Gubernur Bali itu, terlihat Suradnyana berjalan cukup perlahan akibat cedera kaki yang dialami. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017