Denpasar (Antara Bali) - Restoran berdesain pesawat udara "Keramas Aero Park" di Kabupaten Gianyar, akan mengadakan pelatihan mini untuk memajukan bisnis pelaku usaha kecil menengah (UKM) dengan mengupas upaya dalam mengendalikan penyusutan nilai usaha.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pelaku UKM itu tidak hanya perlu modal tetapi perlu juga mendapatkan ilmu dan asistensi," kata pengelola restoran setempat I Made Abdi Negara di Denpasar, Senin.
Abdi yang juga Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali itu berencana mengadakan "mini workshop" bertajuk mengupas rahasia dalam mengendalikan "shrinkage" (penyusutan) yang menjadi salah satu mesin pembunuh usaha ritel.
Rencananya pelatihan singkat itu digelar di restoran tersebut pada Rabu (20/9) yang diadakan mulai pukul 09.00-12.00 Wita atau hanya berlangsung sekitar tiga jam saja.
Menurut pengusaha muda itu, selama ini performa bisnis pelaku usaha UKM khususnya sudah berjalan baik namun masih banyak menemui jalan buntu karena gagal dalam mengurus bisnis.
Untuk itu, lanjut dia, pelatihan tersebut diharapkan membangun pemahaman baru kepada pelaku UKM agar mereka mampu berdaya tidak hanya mengandalkan modal semata tetapi juga mengandalkan ilmu pengetahuan, pemasaran dan kemampuan dalam mengelola bisnis dengan memahami kiat-kiatnya.
Pelatihan mini yang digelar "Bhakti Assistance and Workshop" itu, lanjut Abdi, sudah digelar berlanjutan dengan mendapatkan respon positif dari pelaku UKM yang diikuti sebanyak 46 orang pelaku usaha turut mengikuti pelatihan sebelumnya.
Untuk mengikuti "mini workshop" tersebut, per orang peserta dikenakan biaya Rp175 ribu termasuk makanan kecil, materi dan sertifikat.
"Mulai September, kami juga akan memberikan kesempatan dua UKM yang mau belajar dengan tiket gratis," ucapnya.
Selain "mini workshop" tersebut, pihaknya juga mengadakan dua kali lokakarya lain selama dua hari yang membahas upaya menjalankan bisnis secara efektif dan efisien 4-5 September 2017 mulai pukul 09.00 Wita.
Abdi melanjutkan ada juga lokakarya dua hari yang mengupas upaya yang efektif dan efisien menjadi penjual produk yang merangsang konsumen berbelanja lebih banyak atau "merchandiser", 21-22 September 2017 dengan biaya dua lokakarya itu sebesar Rp1,9 juta untuk harga promo.(Dwa)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017