Negara (Antara Bali) - Abdullah, nelayan dari Desa Melaya, Kabupaten Jembrana yang hilang saat melaut Selasa (16/8) lalu, ditemukan tewas.

"Jenazah korban ditemukan tadi di pinggir pantai, oleh dua orang warga yang sedang mencari kayu dan rongsokan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Yusak Agustinus Sooai, Jumat.

Ia mengatakan, saat mencari kayu bakar dan rongsokan, Jumilah dan Suyono Priyadi melihat sosok mayat tertelungkup di pinggir pantai, yang kemudian mereka laporkan ke polisi.

Dari pemeriksaan yang dilakukan kepolisian serta dokter Puskesmas terdekat, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Oleh Daeng Sabidin, anak korban, dipastikan sosok yang ditemukan di pinggir pantai tersebut adalah Abdullah, nelayan yang hilang beberapa hari lalu.

Sebelumnya, sampan yang digunakan Abdullah untuk melaut ditemukan terapung tanpa ada orang, dengan perbekalan seperti nasi, air dan bahan bakar yang masih utuh.

Nelayan ini diduga terjatuh saat sampannya dihantam ombak besar, yang belakangan sering terjadi di perairan Kabupaten Jembrana.

Abdullah menambah daftar nelayan Kabupaten Jembrana yang menjadi korban ombak besar disertai angin dan arus yang deras dalam waktu kurang dari dua bulan.

Beberapa waktu lalu, Hamsi seorang nelayan dari Desa Air Kuning terpelanting ke laut setelah sampannya dihantam ombak, dan ditemukan tewas di perairan Desa Delodbrawah.

Setelah itu, Abdul Latif nelayan dari Desa Pengambengan juga mengalami nasib sama, yang jenazahnya ditemukan di pantai belakang pabrik pengolahan ikan.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017