Negara (Antara Bali) - Setelah nelayan dari Desa Air Kuning dan Pengambengan hilang kemudian ditemukan tewas saat melaut, angin kencang dan ombak besar di perairan Kabupaten Jembrana kembali memakan korban.

Kali ini Abdullah, nelayan dari Dusun Melaya Pantai, Desa Melaya, Kecamatan Melaya hilang saat memancing, Selasa pagi.

"Nelayan ini berangkat melaut pukul 06.00 wita, kemudian sekitar pukul 07.00 wita, sampan ditemukan mengapung namun yang bersangkutan tidak ada di atasnya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana Ajun Komisaris Yusak Agustinus Sooai.

Ia mengatakan, kecuali Abdullah, di atas sampan tersebut masih ditemukan bekal nasi, air minum, pancing serta bahan bakar.

Menurutnya, sampan tersebut pertama kali dilihat oleh Usman, nelayan lainnya, yang lalu memberikan kabar kepada yang lain, dengan dugaan Abdullah hilang tenggelam.

"Aparat bersama masyarakat setempat termasuk nelayan masih melakukan pencarian, tapi nelayan yang hilang itu belum ditemukan," katanya, Selasa sore.

Sebelumnya, ganasnya perairan laut yang masuk wilayah Kabupaten Jembrana juga menelan korban jiwa Hamsi, nelayan dari Desa Air Kuning dan Abdul Latif, nelayan dari Desa Pengambengan.

Hamsi yang terjatuh setelah sampannya dihantam ombak besar, ditemukan tewas di perairan yang masuk wilayah Desa Delodbrawah, Kecamatan Melaya.

Sementara hampir mirip dengan Abdullah, sampan milik Abdul Latif ditemukan terapung di tengah laut sementara ia sendiri tidak ada di atasnya.

Setelah dilakukan upaya pencarian, jenazah nelayan asal Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan ini ditemukan pantai belakang pabrik pengolahan ikan.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017