Singaraja (Antara Bali) - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin menyosialisasikan wawasan kebangsaan kepada ribuan mahasiswa baru di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, Senin.

"Mahasiswa baru harus siap mental menghadapi perkembangan zaman. Mereka harus berjiwa pejuang demi kemajuan nusa dan bangsa," katanya ketika memberikan kuliah umum di Auditorium Undiksha itu.

Ia mengatakan para mahasiswa harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan falsafah bangsa. Mahasiswa harus menjadi generasi terdidik yang tetap berjiwa kebangsaan dan patriotik.

Di tengah keadaan bangsa yang dinamis saat ini, pihaknya selama empat bulan bertugas di Pulau Dewata terus berkeliling menyosialisasikan empat konsensus bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

Pihaknya pun berpesan agar generasi muda menjunjung tinggi lima sila dalam Pancasila sebagai landasan untuk bertindak dalam pelaksanaan pendidikan di kampus maupun kehidupan bermasyarakat.

Menurut Komaruddin, Pancasila sudah merupakan harga mati dan tidak perlu dibahas lagi, maupun didiskusikan. "Pancasila harus diimplementasikan. Bukan dibahas-bahas lagi," tutur dia.

Selain itu, dia mengapresiasi Undiksha sebagai salah satu perguruan tinggi besar di Pulau Dewata dengan jumlah mahasiswa hampir lebih dari 15 ribu orang, yang memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi.

"Undiksha merupakan salah satu perguruan tinggi besar. Jadi, harus menjadi contoh di masyarakat. Mahasiswa pun harus berperan menjaga rasa kebhinnekaan dengan ikut menangkal radikalisme di Tanah Air," katanya.

Sementara itu, Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jampel MPd mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Pangdam Udayana yang berkenan hadir di tengah padatnya kegiatan kedinasan.

"Saya atas nama pribadi maupun institusi, dan seluruh civitas akademika Universitas Pendidikan Ganesha, mengucapkan selamat datang, dan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Pangdam IX Udayana, di tengah kesibukan beliau, menyempatkan hadir dalam kaitan dengan kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan kepada kami," katanya.

Menurut Jampel, tantangan terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah kemerosotan moral anak bangsa yang ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai manusia yang beradab dan bermartabat.

Padahal, kata dia, secara sosiokultural, masyarakat Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang sangat beradab.

"Nilai kearifan lokal Bali dan Indonesia seperti: rwa bhineda, tatwamasi, karma phala, empati, toleransi, saling asah asih asuh, Bhinneka Tunggal Ika, dan kearifan lokal lainnya," kata Jampel. (WDY)

Pewarta: Pewarta: IMB Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017