Singaraja (Antara Bali) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, terus memperjuangkan berdirinya Program Studi Pendidikan Kedokteran di kampus kependidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut.

"Kami terus berjuang karena memang ini program prioritas dalam pengembangan lembaga kedepan," kata Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jampel MPd, di Singaraja, Bali, Senin.

Pihaknya merasa lebih optimistis pascapenghentian moratorium pendirian program studi kedokteran di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

"Selama ini, proses terus berjalan dan segala syarat yang diperuntukkan sudah dipenuhi, termasuk tenaga kependidikan, fasilitas kampus, dan juga kerja sama dengan rumah sakit," katanya.

Undiksha, kata Jampel, tidak main-main dalam menyiapkan sarana prasarana untuk Prodi Pendidikan Kedokteran. Khusus untuk sarana di Jinengdalem telah didesain dengan begitu luar biasa, termasuk ruang kelas yang nyaman dan fasilitas pendidikan lainnya.

Pengembangan gedung kedepan pun diklaim sudah lengkap, karena kedepan juga dirancang untuk program spesialis dan juga program strata dua (magister).

Selain di Jinengdalem, Undiksha menetapkan laboratorium basah milik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) sebagai pendukung dari Prodi Pendidikan Kedokteran.

"Kami sudah menyempurnakan laboratorium basah yang ada di MIPA, termasuk sudah memesan alat-alat dari luar negeri yang berkualitas tentunya," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa Undiksha tidak main-main dalam mengusulkan Prodi Pendidikan Kedokteran tersebut.

"Kami bersama sama dengan bupati dan jajaran sangat puas dengan apa yang ada di Jinengdalem (fasilitas). Selain memang Pemkab Buleleng sebenarnya juga telah menyiapkan gedung lantai empat di IRD RSUD Buleleng untuk aktivitas perkuliahan mahasiswa," tambahnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: IMB Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017