Mangupura (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung, Bali, mendata jumlah usaha di daerah itu meningkat 61,72 persen dibandingkan Tahun 2006 pada pendaftaran Sensus Ekonomi 2016.
"Secara umum jumlah usaha di Badung ini memang paling banyak dibandingkan kabupaten/kota lainnya yang ada di Bali, khususnya Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Menengah Besar (UMB)," kata Kepala BPS Badung, Dewa Suambara, di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan, jumlah usaha yang ada di Badung berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016 sebanyak 78.499 usaha yang terdiri atas 73.026 UMK atau 93,03 persen dan 5.473 UMB atau 6,97 persen dari total jumlah usaha di Bali total mencapai 482.480 usaha.
Secara umum berdasarkan rincian hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016, dari seluruh total UMK di Bali yang mendominasi yakni Kota Denpasar sebanyak 19,85 persen dan Kabupaten Badung 15,58 persen.
Sedangkan, untuk jumlah UMB di Bali 2016, Badung memberikan kontribusi sebesar 39,58 persen UMB dan Kota Denpasar memberikan kontribusi 32,67 persen.
"Dari seluruh usaha ini (UMB dan UMK), Badung memiliki tiga sektor paling banyak yakni, perdagangan, penyediaan akomodasi makanan dan minuman, maupun akomodasi pariwisata," katanya.
Untuk jumlah tenaga kerja menurut kategori di Badung yakni bergerak di sektor industri pengolahan, perdagangan dan penyediaan akomodasi makanan dan minuman.
"Saat ini Kabupaten Badung menjadi jantung perekonomian Bali berdasarkan perbandingan LPE ditahun 2015 ke Tahun 2016," katanya.
Oleh karena itu, untuk pergerakan ekonomi di Badung terus mengalami kenaikan, sehingga perekonomian Bali ikut terangkat.
"Akibat kenaikan ini, Badung memiliki kontribusi untuk pembagian hasil (share) pendapatan terbesar terhadap perekonomian Bali dengan besaran yang meningkat mencapai 23,62 persen," katanya.
Ia menambahkan, untuk lanjutan Sensus Ekonomi ini, akan kembali diselenggarakan pada Agustus-September 2017.
Untuk jumlah petugas sensus ekonomi yang diturunkan di Badung, jumlahnya sebanyak 254 orang petugas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Secara umum jumlah usaha di Badung ini memang paling banyak dibandingkan kabupaten/kota lainnya yang ada di Bali, khususnya Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Menengah Besar (UMB)," kata Kepala BPS Badung, Dewa Suambara, di Mangupura, Kamis.
Ia mengatakan, jumlah usaha yang ada di Badung berdasarkan hasil Sensus Ekonomi 2016 sebanyak 78.499 usaha yang terdiri atas 73.026 UMK atau 93,03 persen dan 5.473 UMB atau 6,97 persen dari total jumlah usaha di Bali total mencapai 482.480 usaha.
Secara umum berdasarkan rincian hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016, dari seluruh total UMK di Bali yang mendominasi yakni Kota Denpasar sebanyak 19,85 persen dan Kabupaten Badung 15,58 persen.
Sedangkan, untuk jumlah UMB di Bali 2016, Badung memberikan kontribusi sebesar 39,58 persen UMB dan Kota Denpasar memberikan kontribusi 32,67 persen.
"Dari seluruh usaha ini (UMB dan UMK), Badung memiliki tiga sektor paling banyak yakni, perdagangan, penyediaan akomodasi makanan dan minuman, maupun akomodasi pariwisata," katanya.
Untuk jumlah tenaga kerja menurut kategori di Badung yakni bergerak di sektor industri pengolahan, perdagangan dan penyediaan akomodasi makanan dan minuman.
"Saat ini Kabupaten Badung menjadi jantung perekonomian Bali berdasarkan perbandingan LPE ditahun 2015 ke Tahun 2016," katanya.
Oleh karena itu, untuk pergerakan ekonomi di Badung terus mengalami kenaikan, sehingga perekonomian Bali ikut terangkat.
"Akibat kenaikan ini, Badung memiliki kontribusi untuk pembagian hasil (share) pendapatan terbesar terhadap perekonomian Bali dengan besaran yang meningkat mencapai 23,62 persen," katanya.
Ia menambahkan, untuk lanjutan Sensus Ekonomi ini, akan kembali diselenggarakan pada Agustus-September 2017.
Untuk jumlah petugas sensus ekonomi yang diturunkan di Badung, jumlahnya sebanyak 254 orang petugas. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017