Denpasar (Antara Bali) - Siswa asing dari Sanur Independent School (SIS) senang membuat  Nasi Tumpeng yang dilakukan secara berkelompok dalam mata pelajaran Indonesia (Indonesia Study) di lingkungan sekolah tersebut.
     
"Pelajaran Indonesia diberikan untuk memahami dan mengedukasi tentang Budaya Indonesia," kata Kepala SIS Cokorda Agung Anre Juniana tentang sekolah yang dipimpinnya sebagai Satuan  Pendidikan Kerjasama (SPK) dengan Negara Australia itu di Denpasar, Selasa.
     
Dalam kurikulum Pelajaran Indonesia, mereka diajari mengenal keanekaragaman budaya dan mengenal  Budaya Indonesia, seperti Bali. "Khusus Bali yang menarik antara lain Baju Adat, Gamelan, Tari Bali, Ogoh-Ogoh (sejenis ondel-ondel di Jakarta), dan Nasi Tumpeng," ujarnya.
     
Namun, salah satu yang sangat disukai siswa asing di Bali adalah membuat nasi tumpeng. "Edukasi yang kami berikan adalah membuat Nasi Tumpeng secara berkelompok dan menyampaikan pesan filosofi tentang nasi tumpeng tersebut," katanya.
     
Ia menjelaskan filosofi Tumpeng itu terkait dengan kondisi geografis Indonesia, terutama Pulau Jawa sebagai pulau yang subur dengan banyak gunung berapi. "Nasi berbentuk kerucut (gunung) dimaksudkan untuk meniru gunung suci," katanya.
     
Menurut dia, perayaan seperti ini biasanya sebagai bentuk ucapan terima kasih yang melimpah, karena banyaknya panen atau berkah lainnya.
     
"Lauk pauk yang ada didalamnya mengandung arti kekayaan Alam di Indonesia serta sayur mayur yang berarti kesuburan di Tanah Air Indonesia," katanya.
     
Ia menambahkan hal yang juga sangat penting adalah Nasi Tumpeng selalu dimakan bersama- sama yang mengartikan kerukunan antarmanusia. (*)

Video oleh Dessy Dora


Pewarta: Desy Dora

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017