Negara (Antara Bali) - Ombak besar disertai angin kencang dan arus deras di perairan Bali yang masuk Kabupaten Jembrana, kembali menelan korban dari kalangan nelayan.
Abdul Latif (41), nelayan dari Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Senin, hilang saat dalam perjalanan pulang usai menarik jaring.
"Waktu ia berangkat, sempat berpapasan dengan adiknya. Sehingga diduga, ia tercebur ke laut saat dalam perjalanan pulang," kata Kepala Dusun Ketapang Muara Jamal Asik.
Ia mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga korban, Nur Hasim adik iparnya yang lain yang masih berada di laut diberitahu oleh nelayan yang melihat sampan berwarna kuning berputar-putar tanpa ada orangnya.
Tahu itu sampan kakaknya, bersama dengan nelayan tersebut, mereka meluncur ke lokasi dan tidak menemukan Latif meskipun sudah berusaha mencari.
"Karena sampan Nur Hasim kecil, ia minta tolong kepada nelayan yang membawa sampan fiber untuk menarik sampan kakaknya itu ke pinggir. Ia sendiri segera mengabarkan hal tersebut kepada keluarganya," katanya.
Usai mendapatkan kabar, beberapa nelayan lain melakukan pencarian ke tengah laut bersama tim Basarnas, namun hingga berita ini ditulis Latif belum ditemukan.
Pantauan di lapangan, sampan warna kuning milik Latif masih utuh, termasuk jaring yang sudah dinaikkan dan berisi ikan.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Abdul Latif (41), nelayan dari Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Senin, hilang saat dalam perjalanan pulang usai menarik jaring.
"Waktu ia berangkat, sempat berpapasan dengan adiknya. Sehingga diduga, ia tercebur ke laut saat dalam perjalanan pulang," kata Kepala Dusun Ketapang Muara Jamal Asik.
Ia mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga korban, Nur Hasim adik iparnya yang lain yang masih berada di laut diberitahu oleh nelayan yang melihat sampan berwarna kuning berputar-putar tanpa ada orangnya.
Tahu itu sampan kakaknya, bersama dengan nelayan tersebut, mereka meluncur ke lokasi dan tidak menemukan Latif meskipun sudah berusaha mencari.
"Karena sampan Nur Hasim kecil, ia minta tolong kepada nelayan yang membawa sampan fiber untuk menarik sampan kakaknya itu ke pinggir. Ia sendiri segera mengabarkan hal tersebut kepada keluarganya," katanya.
Usai mendapatkan kabar, beberapa nelayan lain melakukan pencarian ke tengah laut bersama tim Basarnas, namun hingga berita ini ditulis Latif belum ditemukan.
Pantauan di lapangan, sampan warna kuning milik Latif masih utuh, termasuk jaring yang sudah dinaikkan dan berisi ikan.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017