Bandung (Antara Bali) -- Indonesia menjadi tuan rumah event konferensi industri reasuransi terbesar di Asia, Asian Reinsurers' Summit (ARS) 2017, yang diselenggarakan di Bandung, pada tanggal 27-29 Juli 2017. 

Event yang diselenggarakan oleh BUMN reasuransi Indonesia, Indonesia Re, ini diikuti oleh 14 perusahaan reasuransi dari 13 negara/kawasan di kawasan Asia, yakni: Indonesia Re (Indonesia); Taiping Re (Hong Kong); China Re (Tiongkok); Korean Re (Korea Selatan); Singapore Re (Singapura); Toa Re (Jepang); Malaysian Re (Malaysia); National Reinsurance Corporation of The Philippinnes (Filipina); Thai Re dan Asian Reinsurance Corporation (Thailand); Vina Re (Vietnam); Cambodian Reinsurance Company (Kamboja); Central Re (Taiwan); dan GIC Re (India).

Dengan mengusung tema "Memitigasi Risiko Bencana Banjir", ARS 2017 berfokus pada pembahasan berbagai tren dan tantangan terkini seputar bencana alam, khususnya banjir, sebagai salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh industri reasuransi Asia. 

Direktur utama Indonesia Re, Frans Y Sahusilawane, dalam sambutannya, mengungkapkan, selain sebagai platform diskusi industri reasuransi regional, ARS 2017 juga dirancang untuk menunjukan kepada dunia seputar progres mitigasi bencana di Jakarta.

"Melalui event ini, diharapkan dapat menghasilkan sebuah gambaran menyeluruh seputar eksposur risiko banjir di Indonesia, khususnya di Jakarta, dan langkah-langkah untuk mengelola risiko dari potensi efek katastropiknya," ujar Frans. 

Kepala BMKG Andi Eka Sakya, yang turut tampil sebagai salah satu pembicara kunci, memaparkan, sebagai institusi dengan tupoksi utama dalam klimatologi, BMKG terus berupaya untuk menyediakan data-data akurat seputar cuaca dan peta bencana di Indonesia yang dapat diakses dan digunakan oleh pelaku usaha.

"Data-data tersebut diharapkan dapat menjadi panduan baik bagi industri reasuransi dan para calon investor dalam manajemen risiko," ujar Andi.

Sementara itu, salah satu delegasi ARS 2017, Malaysian Re, yang diwakili langsung oleh Zainudin Ishak selaku Presiden dan CEO, menyampaikan apresiasinya terhadap Indonesia Re atas pemaparan komprehensif terkait risiko bencana banjir di Jakarta.

"Dengan dilibatkannya BMKG dan Dinas Tata Air Provinsi Jakarta, kami mendapatkan gambaran yang jelas seputar risiko bencana di Jakarta dan cara untuk memitigasinya," tutup Zainudin. (WDY)

Pewarta: Pewarta: prwir

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017