Negara (Antara Bali) - Kain songket tradisional Kabupaten Jembrana, menarik minat masyarakat Korea Selatan saat dipamerkan dalam Korea Handmade.
Dalam siaran pers oleh Humas Pemkab Jembrana, Rabu, menyebutkan banyak pengunjung membeli songket yang murni dibuat oleh tangan perajin tradisional tersebut.
"Banyak pengunjung menilai, songket Jembrana memiliki karakteristik khas dengan tema motif alam. Pewarna yang digunakan juga berasal dari alam seperti kunyit, akar mengkudu, daun mangga dan tanaman lainnya," kata Ketua Kelompok Tenun Mas Ketut Widiadnyana, yang ikut dalam pameran ini.
Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, kerajinan songket dari daerahnya dipilih oleh Kementerian Koperasi Dan UKM sebagai salah satu wakil dari Indonesia.
Menurutnya, pameran ini sangat bermanfaat bagi perajin, karena juga diikuti negara lainnya seperti Jepang, Taiwan dan Cina.
"Selain pengalaman, perajin juga bisa membangun jaringan pasar internasional. Saya harap, saat pulang nanti, perajin yang ikut pameran ini bisa mendapatkan pasar ekspor," katanya.
Untuk dapat bersaing di pasar internasional, menurutnya, perajin dari Kabupaten Jembrana harus mampu mempertahankan kualitas, meningkatkan inovasi produk serta kreatif.
Selain itu, ia berjanji akan meningkatkan peran pemerintah, untuk membantu perajin khususnya dari sisi pembinaan dan bantuan peralatan tenun.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Dalam siaran pers oleh Humas Pemkab Jembrana, Rabu, menyebutkan banyak pengunjung membeli songket yang murni dibuat oleh tangan perajin tradisional tersebut.
"Banyak pengunjung menilai, songket Jembrana memiliki karakteristik khas dengan tema motif alam. Pewarna yang digunakan juga berasal dari alam seperti kunyit, akar mengkudu, daun mangga dan tanaman lainnya," kata Ketua Kelompok Tenun Mas Ketut Widiadnyana, yang ikut dalam pameran ini.
Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, kerajinan songket dari daerahnya dipilih oleh Kementerian Koperasi Dan UKM sebagai salah satu wakil dari Indonesia.
Menurutnya, pameran ini sangat bermanfaat bagi perajin, karena juga diikuti negara lainnya seperti Jepang, Taiwan dan Cina.
"Selain pengalaman, perajin juga bisa membangun jaringan pasar internasional. Saya harap, saat pulang nanti, perajin yang ikut pameran ini bisa mendapatkan pasar ekspor," katanya.
Untuk dapat bersaing di pasar internasional, menurutnya, perajin dari Kabupaten Jembrana harus mampu mempertahankan kualitas, meningkatkan inovasi produk serta kreatif.
Selain itu, ia berjanji akan meningkatkan peran pemerintah, untuk membantu perajin khususnya dari sisi pembinaan dan bantuan peralatan tenun.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017