Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menyerahkan bantuan hibah Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) tahun 2017 kepada 69 kelompok petani di Pulau Dewata tersebut.

"Dengan pengelolaan yang terintegrasi ini, kami harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta di sela-sela menyerahkan bantuan hibah Simantri secara simbolis kepada perwakilan penerima di Denpasar, Senin.

Sudikerta mengingatkan bahwa Simantri bukanlah sekadar memelihara sapi di kandang koloni, melainkan juga dapat menghasilkan pupuk, biogas sumber energi, di samping bahan pangan.

"Tujuan Simantri adalah mendorong berkembangnya usaha pertanian dalam arti luas yang terintegrasi satu sama lain dan berwawasan agribisnis, serta mendorong tumbuhnya ekonomi wilayah," ucapnya.

Selain itu, tambah Sudikerta, dengan adanya Simantri juga sebagai upaya mewujudkan pertanian organik, menuju Bali sebagai Pulau Organik.

"Kepada para penerima hibah, sudah menjadi kewajiban untuk segera mengelola dananya untuk menjadikan sektor pertanian menjadi lebih baik," ujarnya.

Sudikerta mengatakan pemprov berencana untuk menaikkan besaran hibah untuk satu unit Simantri pada 2018 menjadi Rp250 juta.

Awalnya bantuan hibah Simantri mulai 2009 diberikan untuk satu unitnya sebesar Rp200 juta, kemudian dari 2014 hingga 2017 sebesar Rp225 juta.

"Kepada para pendamping Simantri, kami harapkan agar bertugas benar-benar mendampingi petani. Tidak hanya pendampingan dari sisi teknologi pertanian, sekaligus dari sisi administrasinya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan sebelumnya menargetkan tahun 2017 hibah Simantri dapat diberikan kepada 100 kelompok petani.

Hanya saja setelah dilakukan verifikasi, untuk 2017 diputuskan hanya bisa dibangun 69 unit Simantri karena 31 lainnya tidak memenuhi persyaratan dari sisi ketersediaan lahan, sudah menerima hibah dari tahun sebelumnya maupun tahun ini, serta ada yang mengundurkan diri.

"Sebanyak 69 kelompok petani penerima Simantri ini sudah ditetapkan Surat Keputusannya oleh Bapak Gubernur, sudah menandatangani naskah perjanjian hibah daerah (NPHD), untuk selanjutnya segera diproses pencairan hibahnya dengan target Agustus seluruh dana hibah sudah bisa ditransfer ke masing-masing rekening kelompok penerima," ucap Wisnuardhana.

Simantri semenjak pertama diluncurkan pada 2009, hingga akhir 2016 sudah terbangun sebanyak 632 unit. Pemprov Bali sebelumnya menargetkan hingga 2018 dapat terbangun 1.000 unit Simantri.

Dalam kesempatan itu, juga diisi bimbingan teknis bagi para pendamping Simantri yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Bali. (WDY)

Video oleh Rhismawati


Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017