Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo dibantu dengan Ibu Negara,
Iriana Joko Widodo, bermain sulap di hadapan ribuan anak pada peringatan
Hari Anak Nasional 2017 di Pekanbaru.
"Sekarang saya mau mengundang ibu negara, Ibu Jokowi ayo maju bu saya undang karena saya mau main sulap, saya sudah 5 hari 5 malam belajar sulap," kata Presiden di Lapangan Gedung Daerah Pauhjanggi Provinsi Riau, Minggu.
Ada satu meja hitam di panggung yang menjadi tempat perlengkapan sulap Presiden.
Trik pertama yang dipertunjukkan Presiden adalah mengubah sebatang tongkat menjadi bunga.
Trik kedua adalah memindahkan dua bola dari Presiden Joko Widodo ke Iriana, namun bola ternyata masih ada di Presiden dan juga ada tambahan bola di tangan Iriana.
"Ini kosong? kosong? Bolanya tadi ada di mana? Coba hitung," kata Presiden memberikan perintah.
"1, 2, 3," kata anak-anak.
"Bolanya masih di sini, bolanya masih di ibu, ini namanya sulap," kata Presiden terkekeh.
Trik ketiga adalah mengeluarkan kotak-kotak kecil dari satu kotak hitam yang lebih besar. Tidak kurang ada 12 kotak kecil.
"Masih ada? Masih? Diambil lagi, sudah kosong, dihitung lagi," perintah Presiden.
"1, 2, 3," kata anak-anak.
"Coba ada tidak ya? Masih," kata Presiden mengeluarkan kotak ke-6.
"Masih tidak? Kosong? Kosong? Kosong" tanya Prsiden. Tidak lama ternyata masih ada beberapa kotak yang dikeluarkan dari kotak hitam itu.
Trik terakhir ia memanggil seorang anak. Anak yang beruntung bernama Amin disuruh menjadi asisten presiden untuk memasukkan tangannya ke kantong merah.
"Kosong? Sekarang coba saya akan minta kepada adik Amin untuk mengambil, tapi pelan-pelan dan gak boleh nengok, tadi kan kantongya kosong, sekarang ada tidak?" tanya Presiden.
"Ada," jawab Amin.
"Tadi kosong, sekarang ada ya? Apa?" tanya Jokowi.
"Jam tangan," jawab Amin.
Kantong yang awalnya kosong itu kemudian ternyata berisi jam tangan.
Amin pun turun panggung dengan mendapat jam tangan baru. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Sekarang saya mau mengundang ibu negara, Ibu Jokowi ayo maju bu saya undang karena saya mau main sulap, saya sudah 5 hari 5 malam belajar sulap," kata Presiden di Lapangan Gedung Daerah Pauhjanggi Provinsi Riau, Minggu.
Ada satu meja hitam di panggung yang menjadi tempat perlengkapan sulap Presiden.
Trik pertama yang dipertunjukkan Presiden adalah mengubah sebatang tongkat menjadi bunga.
Trik kedua adalah memindahkan dua bola dari Presiden Joko Widodo ke Iriana, namun bola ternyata masih ada di Presiden dan juga ada tambahan bola di tangan Iriana.
"Ini kosong? kosong? Bolanya tadi ada di mana? Coba hitung," kata Presiden memberikan perintah.
"1, 2, 3," kata anak-anak.
"Bolanya masih di sini, bolanya masih di ibu, ini namanya sulap," kata Presiden terkekeh.
Trik ketiga adalah mengeluarkan kotak-kotak kecil dari satu kotak hitam yang lebih besar. Tidak kurang ada 12 kotak kecil.
"Masih ada? Masih? Diambil lagi, sudah kosong, dihitung lagi," perintah Presiden.
"1, 2, 3," kata anak-anak.
"Coba ada tidak ya? Masih," kata Presiden mengeluarkan kotak ke-6.
"Masih tidak? Kosong? Kosong? Kosong" tanya Prsiden. Tidak lama ternyata masih ada beberapa kotak yang dikeluarkan dari kotak hitam itu.
Trik terakhir ia memanggil seorang anak. Anak yang beruntung bernama Amin disuruh menjadi asisten presiden untuk memasukkan tangannya ke kantong merah.
"Kosong? Sekarang coba saya akan minta kepada adik Amin untuk mengambil, tapi pelan-pelan dan gak boleh nengok, tadi kan kantongya kosong, sekarang ada tidak?" tanya Presiden.
"Ada," jawab Amin.
"Tadi kosong, sekarang ada ya? Apa?" tanya Jokowi.
"Jam tangan," jawab Amin.
Kantong yang awalnya kosong itu kemudian ternyata berisi jam tangan.
Amin pun turun panggung dengan mendapat jam tangan baru. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017