Amlapura (Antara Bali) - Bupati Karangasem, Bali I Gusti Ayu Mas Sumantri, menegaskan bahwa perempuan berpotensi membentuk karakter bangsa, sehingga kaum itu juga memberi kontribusi terhadap pembangunan.
"Kemampuan dan potensi itu dapat diarahkan untuk menyukseskan pembangunan berbagai aspek kehidupan di Kabupaten Karangasem," katanya ketika memberi pengarahan kepada staf lengkap di lingkungan Pemkab Karangasem, Senin.
Dalam apel disiplin bersama di Lapangan Tanah Aron Amlapura itu, Bupati Ayu Mas Sumantri mengingatkan tentang posisi perempuan, karena menyangkut kesetaraan gender atau persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
Namun dalam realitanya banyak pemahaman yang keliru bahwa kebebasan dan kesetaraan gender itu mengharuskan perempuan beraktivitas di luar rumah.
"Oleh karena itu, dibutuhkan kearifan dari kita semua untuk memberikan pemahaman dalam konteks yang lebih luas tentang tugas seorang perempuan yang lebih luas secara kodrat," ujar Bupati Ayu Mas Sumantri.
Hal itu mulai dari bagaimana memaksimalkan kemampuan perempuan dalam pembentukan karakter hingga mempersiapkan anggota keluarga ketika di luar rumah untuk bersosialisasi dalam masyarakat.
Hal itu telah banyak menunjukkan keberhasilan dan kemajuan yang dicapai perempuan Indonesia, termasuk di Bali, khususnya di Kabupaten Karangasem.
"Saya berharap agar aparatur sipil negara dapat menjadi pioner, motivasi dan menjadi akseptor keluarga berencana (KB), khususnya akseptor Metode Operatif Wanita (MOW) maupun Metode Operatif Pria (MOP)," ujar Bupati Ayu Mas Sumantri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kemampuan dan potensi itu dapat diarahkan untuk menyukseskan pembangunan berbagai aspek kehidupan di Kabupaten Karangasem," katanya ketika memberi pengarahan kepada staf lengkap di lingkungan Pemkab Karangasem, Senin.
Dalam apel disiplin bersama di Lapangan Tanah Aron Amlapura itu, Bupati Ayu Mas Sumantri mengingatkan tentang posisi perempuan, karena menyangkut kesetaraan gender atau persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.
Namun dalam realitanya banyak pemahaman yang keliru bahwa kebebasan dan kesetaraan gender itu mengharuskan perempuan beraktivitas di luar rumah.
"Oleh karena itu, dibutuhkan kearifan dari kita semua untuk memberikan pemahaman dalam konteks yang lebih luas tentang tugas seorang perempuan yang lebih luas secara kodrat," ujar Bupati Ayu Mas Sumantri.
Hal itu mulai dari bagaimana memaksimalkan kemampuan perempuan dalam pembentukan karakter hingga mempersiapkan anggota keluarga ketika di luar rumah untuk bersosialisasi dalam masyarakat.
Hal itu telah banyak menunjukkan keberhasilan dan kemajuan yang dicapai perempuan Indonesia, termasuk di Bali, khususnya di Kabupaten Karangasem.
"Saya berharap agar aparatur sipil negara dapat menjadi pioner, motivasi dan menjadi akseptor keluarga berencana (KB), khususnya akseptor Metode Operatif Wanita (MOW) maupun Metode Operatif Pria (MOP)," ujar Bupati Ayu Mas Sumantri. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017