Denpasar (Antara Bali) - Penduduk miskin di Bali mencapai kategori cukup rendah yakni 4,25 persen pada Maret 2017, persentase terkecil kedua tingkat nasional setelah DKI Jakarta yang tercatat 3.77 persen.

"Tingkat kemiskinan selama dua tahun terakhir berkisar 4,15 persen hingga 4,25 persen sehingga pergeseran penurunan/kenaikan cenderung melandai," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, angka kemiskinan di Pulau Dewata pada Maret 2017 sebesar 4,25 persen terjadi kenaikan 0,10 persen dibanding bulan September 2016 tercatat 4,15 persen.

Angka kemiskinan di daerah perkotaan pada bulan Maret 2017 mencapai 3,58 persen, sedikit bergeser dibandingkan keadaan bulan September 2916 yang mencapai 3,53 persen.

Sedangkan angka kemiskinan di daerah perdesaan bergeser dari 5,21 persen pada bulan September 2016 menjadi 5,45 persen pada Maret 2017.

Adi Nugroho menambahkan, demikian pula garis kemiskinan di Bali pada Maret 2917 mengalami peningkatan sebesar 4,33 persen dari Rp346.398 pada bulan September 2016 menjadi Rp361.387 pada Maret 2917.

Garis kemiskinan di daerah perkotaan dan perdesaan di Bali sama-sama mengalami peningkatan, yakni daerah perkotaan mengalami kenaikan garis kemiskinan 3,69 persen dan perdesaan naik 5,28 persen.

Adi Nugroho menjelaskan, peranan komoditas makanan jauh lebih besar dibandingkan komoditas non makanan terhadap pembentukan garis kemiskinan di Pulau Dewata pada bulan Maret 2017.

Komoditas makanan memberikan sumbangan sebesar 69,15 persen dan komoditas non makanan hanya sebesar 30,85 persen.

Indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di Bali pada Maret 2017 sedikit mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,153 persen untuk kedalaman dan 0,053 persen untuk keparahan jika dibandingkan dengan kondisi September 2016. ujar Adi Nugroho. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017