Denpasar (Antara Bali) - Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ir Tian  Belawati, Med, PhD, meminta wisudawan untuk merawat kebhinnekaan (kemajemukan), karena kebhinnekaan merupakan akar budaya di Indonesia.
     
"Indonesia mampu mempersatukan berbagai keragaman seperti budaya, suku, ras, agama dan kepercayaan melalui Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua," katanya pada Upacara Penyerahan Ijasah (UPI) kepada 775 Wisudawan di Denpasar, Sabtu.
     
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Pembantu Rektor I, Dr.Yuni Tri Hewindati, ia menegaskan bahwa kebudayaan di Indonesia mampu hidup secara berdampingan dan saling mengisi, berjalan secara pararel, dalam konteks kekinian.
     
"Keberagaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya, karena tersebar diseluruh wilayah NKRI sesuai dengan daerah yang merupakan kekayaan budaya geografisnya, sehingga menumbuhkembangkan budaya-budaya di Indonesia," katanya.
     
Dalam UPI yang bertemakan "Merawat Kebhinnekaan dengan Pendidikan Berkarakter" itu, Rektor UT menyebutkan sejarah membuktikan bahwa para pendiri bangsa dulu telah  sadar bahwa keberagaman tersebut harus diwadahi dan diikat dalam satu kesatuan ke-Bhinneka-an, sedangkan ke-Tunggal-Ika-an merupakan cita-cita kebangsaan.
     
"Itulah yang menjadi jembatan emas penghubung pembentukan negara berdaulat serta menunjukkan kebesarannya di mata dunia, karena itu citivas akademik Universitas Terbuka harus merawat ke-Bhinneka-an dengan Pendidikan Berkarakter," katanya.
     
Sementara itu, Kepala Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT Denpasar Hendrin H Sawitri mengatakan tema ini diusung untuk mengajak para lulusan UT yang diwisuda agar mempunyai kesiapan sebagai insan Indonesia yang mempunyai karakter yang profesional dan bisa menjaga kesatuan yang dibingkai dalam kebhinnekaan.
     
"Mulai tahun 2017, UT memberikan Bahan Ajar (BA) digital kepada semua mahasiswa secara gratis berupa online, seperti video, video interaktif, ITV, tutorial-online, Jurnal online, yang berbentuk terekam, CD, sehingga memudahkan para mahasiswa agar tidak usah menenteng-nenteng BA cetak, cukup membawa notebook, tablet atau laptop," katanya.
     
UT mempunyai 39 unit program belajar jarak jauh yang berada di dalam negeri dan satu unit program belajar jarak jauh layanan luar negeri dan mempunyai hampir 500 ribu mahasiswa dan alumni sekitar 700 ribuan.
     
"Program UT secara operasional telah didesain sejalan dengan teknologi yang menggunakan media sebagai 'transfer knowledge'," ujarnya.
     
Sebanyak 775 wisudawan terdiri atas 24 orang (S2) Manajemen FEKON, 17 orang (S1) Akutansi FEKON, tiga orang (D-2) Program  Ilmu Perpustakaan FHISIP, empat orang (S1) studi Ilmu Perpustakaan FHISIP,  31 orang (S1) studi Ilmu administrasi Negara FHISIP, dua orang (S1) studi Sosiologi FHISIP, dan enam orang (S1) studi Ilmu Pemerintahan FHISIP.
     
Selain itu, dua orang (S1) studi Ilmu Komunikasi FHISIP, tiga orang (S1) Bahasa Inggris minat penerjemahan FHISIP, satu orang (S1) Matematika MIPA, satu orang (S1) Pendidikan Kimia FKIP, satu orang (S1) Pendidikan Pancasila FKIP, 397 orang (S1) Pendidikan Guru SD FKIP, dan 280 orang (S1) Pendidikan Guru PAUD FKIP.
     
Sementara itu, mahasiswa lulusan terbaik Program Sarjana PGSD dengan IPK 4,00 yakni Ni Putu Milawati, A.Istri Wijayanti Negari, Komang Kurnia Ari Putra, Wande Eka Utaming.S, I Wayan Darmasastra, dan PGPAUD dengan IPK 3,93 yakni Tjokorda Istri Sri Agung trisnayanti, Erni Nursanti, Studi Akutansi FEKON dengan IPK 3,51 diraih Novendario Rachma Putra.
     
Acara wisuda tersebut dihadiri Asisten III Sekda Bali Dewa Sunaslu, Kepala Disdikpora Denpasar I Wayan Gunawan, Kepala Disdikpora Bangli Ngakan Made Sudarsana, dan Ketua IGTKI Provinsi Bali Tjokorda Istri Mas Minggu Wathini. (*)

Video oleh Dessy Dora


Pewarta: Desy Dora

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017