Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika berencana untuk membatasi ekspatriat atau warga negara asing yang bekerja di Pulau Dewata khususnya dalam bidang perhotelan, guna memberikan peluang kerja yang lebih luas kepada lulusan universitas Tanah Air.

"Namun pembatasan itu perlu ada kajian terlebih dahulu. Selain itu tergantung dari kemampuan para lulusan dalam negeri terutama putra daerah apakah sudah siap memperbaiki karakter yang selama ini tampaknya cukup terpuruk," katanya usai sidang istimewa tahunan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) di Denpasar, Senin.

Selama ini hampir 98 persen posisi general manager di hotel-hotel berbintang yang ada di Pulau Dewata dikuasai oleh ekspatriat dari berbagai negara di belahan dunia.

Orang nomor satu di Bali itu sangat menyanyangkan kondisi tersebut, padahal di daerah tujuan wisata internasional itu memiliki banyak perguruan tinggi pariwisata/perhotelan.

Hal itu menunjukkan daya saing para pekerja lulusan dari universitas pariwisata/perhotelan di Bali, cukup lemah. Namun perlu diselidiki kalahnya daya saing itu karena faktor ketidakmampuan atau hal yang lain.

"Apakah memang kualitas lulusannya yang memang tidak mumpuni atau kurang berkarakter, seperti kinerjanya kurang baik dan kurang tegas karena terlalu banyak libur. Semua itu harus diteliti oleh pihak terkait," ujarnya.

Oleh karena itu, tambahnya, perlu ada perbaikan karakter dari para lulusan dalam bidang perhotelan tersebut dengan mengubah sikap dan cara bekerja. Salah satunya untuk selalu berani tampil dan menunjukkan kemampuan.

"Untuk mewujudkan itu, saya akan terus mendorong pihak universitas untuk membentuk karakter para lulusannya sejak dari awal masuk, sehingga bisa menciptakan lulusan yang memiliki kinerja yang baik dan berkemampuan hebat," katanya.

Gubernur menyarankan salah satu cara pembentukan karakter itu dengan mendidik para mahasiswa dalam satu kawasan atau diasramakan. Hal itu berguna untuk menghilangkan sifat manja dan mendorong ke arah mandiri.

Selain mendorong pihak perguruan tinggi, dia juga mengajak para petinggi di universitas untuk berpikir "out of the books" sehingga selalu memperhatikan perkembangan zaman.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011