Denpasar (Antara Bali) - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bali meminta pemerintah untuk secepatnya menyelesaikan persoalan gerakan dari aktivis Negara Islam Indonesia (NII) di kalangan generasi muda Tanah Air.
"Kami sebagai organisasi gerakan mahasiswa merasa risau dengan semakin menyebarnya gerakan NII yang merasuki kaum muda di Indonesia melalui doktrin," kata Ketua Persatuan Alumni GMNI Bali Dewa Raka Sandi usai pembukaan Konferda di Denpasar, Minggu.
Dia mengatakan, pihaknya khawatir gerakan terlarang yang menentang ideologi bangsa itu mulai merasuki tubuh organisasi kepemudaan.
Namun khusus untuk wilayah Pulau Dewata, tambahnya, dia belum bisa memastikan apakah ajaran NII sudah merusaki kalangan muda di daerah tujuan wisata internasional itu.
"Kami belum bisa mendeteksi keberadaan gerakan tersebut di Bali, karena yang lebih berwenang untuk melakukan hal itu adalah pihak aparat keamanan," ujarnya.
Sandi menjelaskan, tetapi tidak menutup kemungkinan gerakan NII itu sudah merasuki kaum muda di Pulau Dewata, karena di wilayah tersebut masyarakatnya heterogen yang berasal dari berbagai suku bangsa di Tanah Air.
Karena itu, pihaknya mendorong kepada pemerintah untuk secepatnya melaksanakan penegakkan hukum terhadap penyebar dan pengikut ajaran yang menyesatkan itu.
"Salah satu bentuk tindakan nyata yang bisa dilakukan oleh pihak berwenang dengan menindak secara pidana apabila terjadi pelanggaran hukum, terkait gerakan tersebut," katanya menjelaskan.
Dia mengatakan, selain mendorong pemerintah untuk segera membereskan masalah itu, pihaknya juga meminta kepada seluruh anggota di GMNI untuk melakukan gerakan nasional guna terus menyosialisasikan Pancasila sebagai falsafah dan pilar kehidupan bangsa di masyarakat.
Bentuk gerakan nasional itu, salah satunya dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk mengingatkan kembali kepada pelajar tentang kehebatan ideologi bangsa yang telah terbukit keampuhannya menangkal berbagai gerakan-gerakan ekstrem yang ingin menjatuhkannya.
Selain itu, Pancasila sudah terbukti sebagai alat pemersatu bangsa guna mengusir dan menangkal berbagai ideologi terlarang yang ingin merasuki masyarakat di Tanah Air.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kami sebagai organisasi gerakan mahasiswa merasa risau dengan semakin menyebarnya gerakan NII yang merasuki kaum muda di Indonesia melalui doktrin," kata Ketua Persatuan Alumni GMNI Bali Dewa Raka Sandi usai pembukaan Konferda di Denpasar, Minggu.
Dia mengatakan, pihaknya khawatir gerakan terlarang yang menentang ideologi bangsa itu mulai merasuki tubuh organisasi kepemudaan.
Namun khusus untuk wilayah Pulau Dewata, tambahnya, dia belum bisa memastikan apakah ajaran NII sudah merusaki kalangan muda di daerah tujuan wisata internasional itu.
"Kami belum bisa mendeteksi keberadaan gerakan tersebut di Bali, karena yang lebih berwenang untuk melakukan hal itu adalah pihak aparat keamanan," ujarnya.
Sandi menjelaskan, tetapi tidak menutup kemungkinan gerakan NII itu sudah merasuki kaum muda di Pulau Dewata, karena di wilayah tersebut masyarakatnya heterogen yang berasal dari berbagai suku bangsa di Tanah Air.
Karena itu, pihaknya mendorong kepada pemerintah untuk secepatnya melaksanakan penegakkan hukum terhadap penyebar dan pengikut ajaran yang menyesatkan itu.
"Salah satu bentuk tindakan nyata yang bisa dilakukan oleh pihak berwenang dengan menindak secara pidana apabila terjadi pelanggaran hukum, terkait gerakan tersebut," katanya menjelaskan.
Dia mengatakan, selain mendorong pemerintah untuk segera membereskan masalah itu, pihaknya juga meminta kepada seluruh anggota di GMNI untuk melakukan gerakan nasional guna terus menyosialisasikan Pancasila sebagai falsafah dan pilar kehidupan bangsa di masyarakat.
Bentuk gerakan nasional itu, salah satunya dengan mendatangi sekolah-sekolah untuk mengingatkan kembali kepada pelajar tentang kehebatan ideologi bangsa yang telah terbukit keampuhannya menangkal berbagai gerakan-gerakan ekstrem yang ingin menjatuhkannya.
Selain itu, Pancasila sudah terbukti sebagai alat pemersatu bangsa guna mengusir dan menangkal berbagai ideologi terlarang yang ingin merasuki masyarakat di Tanah Air.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011