Negara (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Jembrana berharap, jalan nasional di wilayahnya tidak bertambah tinggi, hingga membuat trotoar yang sudah ditata tenggelam.

"Kalaupun ada perbaikan jalan nasional, sebaiknya aspal yang lama dikeruk dulu baru dilapisi yang baru. Dengan langsung dilapis tanpa dikeruk, dalam beberapa kali perbaikan, trotoar bisa tenggelam," kata Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, saat mengecek perbaikan trotoar di dalam Kota Negara, Selasa.

Ia mengatakan, untuk perbaikan trotoar kali ini, pihaknya menggunakan model paving yang baru agar lebih kuat dan cantik dengan anggaran yang lumayan besar.

Menurutnya, penataan Kota Negara dari sisi trotoar ini bisa sia-sia jika kelak tenggelam gara-gara jalan nasional terus bertambah tinggi, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional terkait masalah tersebut.

Selain untuk trotoar, ia mengatakan, bertambah tingginya jalan nasional juga membuat rumah masyarakat di sepanjang jalan tersebut semakin rendah dari jalan, sehingga air hujan mengalir ke rumah mereka.

"Jika ingin tetap lebih tinggi dari jalan, masyarakat tentu harus membangun ulang rumahnya dari pondasi. Demikian juga Pemkab Jembrana, kalau ingin trotoarnya tidak tenggelam, harus memperbaiki lagi yang berarti mengeluarkan biaya lagi. Kami berharap ada solusi dari Balai Jalan Nasional, sehingga hal tersebut tidak terjadi," katanya.

Setelah trotoar selesai, ia mengatakan, penataan Kota Negara dilanjutkan dengan penanaman pohon perindang di sepanjang pinggir jalan, serta mengajak masyarakat sekitar untuk ikut memeliharanya.

Menurutnya, penataan di wilayah Kabupaten Jembrana merupakan salah satu program prioritas, agar daerah ini menjadi lebih indah, nyaman dan bersih.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, Perumahan Dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Jembrana I Nyoman Mayun mengatakan, penataan di Jalan Ngurah Rai dan Jalan Gajah Mada ini merupakan kelanjutan dari penataan sebelumnya.

Menurutnya, di Jalan Ngurah Rai dilakukan perbaikan trotoar sepanjang 421 meter dengan anggaran Rp1,1 miliar, sementara di Jalan Gajah Mada sepanjang 297 meter dengan anggaran Rp671 juta.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017