Denpasar (Antara Bali) - Jenazah anggota TNI, Prajurit Dua Yanuar Setiawan (20), yang menjadi korban pengeroyokan dan penusukan oleh orang tidak dikenal di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, divisum di RSUP Sanglah, Denpasar, Minggu.

Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah dr Ida Bagus Putu Alit di Denpasar, Minggu menjelaskan berdasarkan pemeriksaan luar tubuh korban ditemukan adanya luka terbuka pada dada kanan dan telinga kanan.

"Penyebab korban meninggal dunia, karena mengalami luka terbuka akibat ditusuk pada dada kanan yang menembus paru-paru dan jantung," kata Alit.

Ia menerangkan korban diterima tim forensik RSUP Sanglah Denpasar pada pukul 09.00 Wita, kemudian dilakukan otopsi pukul 14.00 Wita.

Sementara itu, rekan Yanuar yang turut menjadi korban pengeroyokan, Muhammad Johari, mengalami patah rahang sebelah kiri dan masih dalam penanganan tim IGD RSUP Sanglah.

Sebelumnya, Johari sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Surya Husada Nusa Dua. Namun, karena patah rahang ini dinilai cukup serius, Johari pun dirujuk ke RSUP Sanglah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelum kejadian berlangsung korban yang sedang berlibur pendidikan TNI, dijemput oleh beberapa temannya yg satu daerah di Kodim 1611 Badung untuk melancong ke Nusa Dua dan bertemu temannya yang tinggal di daerah itu.

Pada Minggu pukul 05.00 Wita, saat korban dan temannya melintas di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, dihadang empat sepeda motor, yang ditunggangi sekelompok orang dan menghadang motor milik korban.

Sehingga, terjadilah peristiwa perkelahian dan penganiayaan yang mengakibatkan korban Yanuar meninggal dunia dengan luka tusuk pada dada dan rekan korban mengalami luka-luka pada bagian wajah. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Made Surya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017