Denpasar (Antara Bali) - Sekitar 500 orang utusan dari 14 negara menyatakan ikut ambil bagian dalam kegiatan Latihan Internasional Tetada Kalimasada 2017 di Pantai Sanur, Kota Denpasar, Bali selama lima hari, 8-12 Juli 2017.

"Dari 500 peserta tersebut hanya 100 orang di antaranya dari mancanegara dan 400 orang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk tuan rumah Bali," kata Ketua Panitia kegiatan tersebut Dr Ir Gede Ngurah Wididana, M.Agr di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, peserta yang telah datang dari luar negeri itu antara lain dari China, Taiwan, Belanda, Australia, Malaysia, Amerika, Filipina, India, Jepang, Hong Kong, Finlandia, Jerman, Swedia, Belgia dan tuan rumah Indonesia, khususnya Bali.

"Tetada Kalimasada merupakan olahraga terapi fisik dengan membangkitkan kemampuan tenaga dalam seseorang melalui latihan tertentu," ujar Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles.

Ia merupakan seorang pengusaha sukses dalam pengadaan obat-obatan tradisional, khususnya Minyak Oles Bokashi, salah satu produksi Industri Obat Tradisional PT Karya Pak Oles Tokcer Bali yang selama ini mampu menembus pasaran ekspor, disamping pasaran dalam negeri.

Menurut Ngurah Wididana latihan Tetada Kalimasada menggunakan teknik-teknik praktis dan moderat tanpa menggunakan mantra (puasa) atau cara-cara tertentu yang berbau mistik aplagi sirik.

"Latihan nasional dan internasional kali ini sebagai sebuah evaluasi menyeluruh tentang perkembangan yang sudah dicapai, baik secara individu maupun kelompok dalam upaya memenuhi pradigma sehat," ujar Ngurah Wididana.

Tetada Kalimasada meliputi tingkat dasar satu, dua dan tiga yang diberikan dengan gerakan pengenalan seperti memutar, memandang cahaya, konsentrasi dan berbagai gerakan lainnya.

Khusus untuk jurus dasar diberikan selama tiga bulan dengan jumlah pertemuan 18 kali baru seorang peserta diberikan ujian kenaikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Untuk tingkat Panca Sona, seorang peserta mulai diasah kepekaan agar mampu mendeteksi dan mengontrol cakra. Pada fase ini seseorang sudah bisa mengobati diri sendiri maupun orang lain, jika ada gangguan dalam tubuh.

Tingkat Panca Daya, sesorang sudah mampu mengontrol dan mengarahkan segala kepekaannya sehingga jika sesorang mempunyai kemampuan untuk mengobati atau meramal, maka pade fase ini akan muncul, ujar Ngurah Wididana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017