Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengingatkan para pembudidaya di berbagai daerah untuk meningkatkan kewaspadaan akan penyakit "tilapia lake virus" yang mengancam ikan jenis nila dan mujair, baik hasil budi daya maupun perairan umum.

"KKP terus memonitor dan mencermati perkembangan penyebaran penyakit Tilapia Lake Virus yang sudah mulai mendekat ke Indonesia. Berbagai langkah pencegahan telah dilakukan oleh pemerintah," kata Direktur Jenderal Perikanan Budi daya KKP Slamet Soebjakto, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pada saat ini sudah cukup banyak negara yang sudah terjangkit yaitu Israel, Ekuador, Mesir dan Kolombia.

Sedangkan di kawasan Asia Tenggara, lanjutnya, negara yang dilaporkan sudah terjangkit oleh penyakit ikan tersebut adalah Thailand. "Dengan peringatan ini diharapkan penyakit 'TiLV' dapat dicegah masuk ke Indonesia," ucap Slamet Soebjakto.

Slamet menjelaskan bahwa langkah-langkah yang di ambil antara lain melakukan pengetatan terhadap impor induk, calon induk maupun benih ikan yang rentan terkena penyakit tersebut dari luar negeri khususnya dari negara-negara yang sudah terjangkit penyakit itu.

Kemudian, ia juga mengingatkan dan terus mendorong para pembudidaya agar menerapkan prinsip-prinsip cara pembenihan maupun cara budi daya ikan yang baik dengan disiplin dan ketat. Selanjutnya, Slamet meminta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup DJPB dan Dinas Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan surveilan serta monitoring penyakit tersebut.

Terakhir, Dirjen Perikanan Budidaya KKP menghendaki untuk sementara tidak melakukan kegiatan penebaran benih ikan yang dapat terjangkit penyakit Tilapia di perairan umum.(WDY)

Pewarta: Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017