Doha (Antara Bali) - Sekitar 12.000 unta dan domba menjadi korban
terbaru krisis diplomatik Teluk, dipaksa melakukan perjalanan pulang
kembali ke Qatar dari Arab Saudi menurut laporan surat kabar pada Selasa
(20/6).
Qatar sejauh ini sudah menyediakan tempat penampungan sementara, serta air dan pakan untuk 7.000 unta dan 5.000 domba yang kembali dari kerajaan Arab Saudi menurut warta surat kabar Qatar, The Peninsula.
Pada 5 Juni, Arab Saudi dan sekutunya memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan memberikan warga negaranya batas waktu dua pekan untuk angkat kaki dari kerajaan itu.
Keputusan itu memaksa peternak Qatar yang memiliki ternak di Arab Saudi memindahkan hewan ternak mereka ke emirat menurut laporan The Peninsula.
Qatar adalah rumah bagi sekitar 22.000 unta pacuan, tapi hewan tersebut juga diternakkan untuk diambil daging dan susunya menurut warta kantor berita AFP.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir menuding Qatar mendukung ekstremisme dan memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Doha, yang membantah keras tuduhan tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Qatar sejauh ini sudah menyediakan tempat penampungan sementara, serta air dan pakan untuk 7.000 unta dan 5.000 domba yang kembali dari kerajaan Arab Saudi menurut warta surat kabar Qatar, The Peninsula.
Pada 5 Juni, Arab Saudi dan sekutunya memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan memberikan warga negaranya batas waktu dua pekan untuk angkat kaki dari kerajaan itu.
Keputusan itu memaksa peternak Qatar yang memiliki ternak di Arab Saudi memindahkan hewan ternak mereka ke emirat menurut laporan The Peninsula.
Qatar adalah rumah bagi sekitar 22.000 unta pacuan, tapi hewan tersebut juga diternakkan untuk diambil daging dan susunya menurut warta kantor berita AFP.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir menuding Qatar mendukung ekstremisme dan memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Doha, yang membantah keras tuduhan tersebut. (WDY)
Penerjemah: Try Reza Essra
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017