Buleleng (Antara Bali) - Anggota Komisi VI DPR-RI, Gde Sumarjaya Linggih atau yang akrab disapa Demer mendorong wirausaha baru dengan kegiatan bimbingan teknis kepada peserta dari tiga kabupaten tertinggal di Bali yakni Kabupaten Klungkung, Karangasem dan Buleleng.

"Peserta pelatihan ini hanya dari tiga kabuapaten untuk pemerataan pembangunan baik dalam pengembangan sumber daya manusia dan juga peningkatan para pelaku wirausaha baru dalam dunia industri. Daerah-daerah seperti Buleleng, Klungkung dan Karangasem adalah daerah yang tidak menikmati hiruk pikuk dunia pariwisata sehingga perlu terobosan baru untuk meningkatkan perekonomian masyararakat," kata Demer di Lovina, Kabupaten Buleleng, Senin.

Menurut dia, pemilhan tiga daerah ini sesuai arahan Presiden Jokowi untuk mengupayakan pemerataan pembangunan serta penumbuhan pelaku-pelaku industri usaha agar tidak terjadi ketimpangan sosial dalam suatu daerah.
     "
Pelatihan ini mungkin tidak akan menjawab semua masalah ketimpangan yang terjadi, namun paling tidak bisa menjadi pemicu semangat untuk pemgembangan dunia usaha sehingga timbulnya pelaku-pelaku baru dalam dunia usaha," ujarnya.
     
Pelatihan yang berlangsung 19-23 Juni 2017 digelar oleh Kementerian Perindustrian RI Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah juga dihadiri oleh Kepala Sub Direktorat Program Pengembangan IKM Kementerian Perindustrian, Weldian Saragih, Kasi pemberdayaan industri, Pangihutan Siagian, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Buleleng Ketut Suparto, Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupten Karangasem, I Gusti Ngurah Suarta dan Kabid Perindustrian Dinas perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klungkung, I Wayan Merta.

Upaya yang lain yang lakukan adalah mendorong Badan Usaha Milik Negara memberikan ruang kepada industri kecil dalam memasarkan produksinya. "Seperti contoh meminta kepada PT Angkasa Pura I untuk memberikan ruang pameran kepada para industri kecil di Bandara Ngurah Rai," ujarnya.

Selain itu, Demer juga terus mendorong pelaku usaha untuk memasarkan hasil industri secara Konvensional tetapi dengan model modern melalui internet karena pangsa pasar sangat mudah masuk pada dunia maya, tinggal difoto dan dimasukkan kedalam internet. "Dengan upaya-upaya tersebut mudah-mudahan sektor industri usaha dapat lebih maju dan berkembang," ujarnya.

Kepala Sub Direktorat Program Pengembangan IKM Kementerian Perindustrian, Weldian Saragih mengatakan pentingnya dilaksankan kegiatan pelatihan dalam sektor industri kecil dan menengah memiliki peranan yang sangat strategis sehingga perlu terus diupayakan pengembangan terkait program pelaksanaannya.

"Tahun kemarin kita hanya mampu memberikan pelatihan, namun hari ini kita upayakan untuk pemberian bimbingan teknis dan juga bantuan alat agar menambah jumlah produksi dan juga peningkatan keterampilan dari para pelaku usaha," uajrnya.

Pihaknya bersama Komisi VI DPR RI terus bersinergi untuk meningkatkan pertumbuhan para pelaku-pelaku industri agar terus berkembang. "Salah satu program yang kami keluarkan adalah revitalisasi peralatan industri dengan memberikan potongan harga 30 persen untuk pembelian mesin agar para pelaku usaha lebih terjangkau untuk membeli mesin yang telah sekian lama digunakan," ujarnya.
     
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan  Perindustrian Kabupaten Buleleng, Ketut Suparto mengatakan dengan dijadikannya Buleleng sebagai tuan rumah semoga menjadi semangat untuk para pelaku-pelaku usaha untuk terus berupaya mengembangkan usahanya.

"Khususnya para kelompok yang telah di pilih untuk mengikuti pelatian dan mendapat bantuan alat yaitu kelompok usaha kerajinan kayu dari Desa Sidatapa," ujarnya.

Pihaknya berharap ke depan tidak hanya pelatiahan dalam bidang industri tetapi dalam usaha atau program lain, misalnya revitalisasi pasar karena masih banyak pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Buleleng yang mebutuhkan perhatian pemerintah.
   

Pewarta: Pewarta : Wira Suryantala

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017