Denpasar (Antara Bali) - PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyebutkan sebanyak 20 penerbangan di bandara setempat terganggu akibat cuaca buruk sehingga mengakibatkan jarak pandang terbatas.
"Ada 13 pesawat tidak bisa tinggal landas dan tujuh pesawat tidak bisa mendarat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Senin.
Jadwal penerbangan tersebut merupakan penerbangan baik rute domestik dan internasional.
Selain itu, Arie menambahkan 12 pesawat lainnya juga masih berputar-putar di atas wilayah udara Bali karena tidak memungkinkan untuk mendarat.
Arie mengatakan bahwa Airnav telah menerbitkan "Notice to Airman" (Notam) atau peringatan kepada seluruh pelaku penerbangan di dunia dengan nomor A-2078/17 dengan keterangan "Visibility below minimal due to rain" atau jarak pandang terbatas akibat hujan.
Dia menjelaskan jarak pandang minimal yang diperkenankan untuk terbang dan mendarat adalah 800 meter namun saat ini jarak pandang hanya mencapai 100 meter.
Notam itu diterbitkan mulai pukul 07.54 hingga 09.30 Wita sehingga berdampak kepada jadwal penerbangan pada rentang waktu tersebut.
Meski demikian, lanjut Arie, pihak terkait akan terus memantau perkembangan cuaca bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Akibat penutupan sementara itu beberapa pesawat yang akan menuju Bali terpaksa dialihkan ke bandara terdekat di antaranya ke Bandara Juanda di Surabaya.
Ribuan penumpang juga terpaksa harus menunggu di ruang tunggu bandara karena penutupan sementara bandara karena cuaca buruk. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Ada 13 pesawat tidak bisa tinggal landas dan tujuh pesawat tidak bisa mendarat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Arie Ahsanurrohim di Denpasar, Senin.
Jadwal penerbangan tersebut merupakan penerbangan baik rute domestik dan internasional.
Selain itu, Arie menambahkan 12 pesawat lainnya juga masih berputar-putar di atas wilayah udara Bali karena tidak memungkinkan untuk mendarat.
Arie mengatakan bahwa Airnav telah menerbitkan "Notice to Airman" (Notam) atau peringatan kepada seluruh pelaku penerbangan di dunia dengan nomor A-2078/17 dengan keterangan "Visibility below minimal due to rain" atau jarak pandang terbatas akibat hujan.
Dia menjelaskan jarak pandang minimal yang diperkenankan untuk terbang dan mendarat adalah 800 meter namun saat ini jarak pandang hanya mencapai 100 meter.
Notam itu diterbitkan mulai pukul 07.54 hingga 09.30 Wita sehingga berdampak kepada jadwal penerbangan pada rentang waktu tersebut.
Meski demikian, lanjut Arie, pihak terkait akan terus memantau perkembangan cuaca bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Akibat penutupan sementara itu beberapa pesawat yang akan menuju Bali terpaksa dialihkan ke bandara terdekat di antaranya ke Bandara Juanda di Surabaya.
Ribuan penumpang juga terpaksa harus menunggu di ruang tunggu bandara karena penutupan sementara bandara karena cuaca buruk. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017