Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Denpasar, Bali, mencatat terjadinya peningkatan "suspect" TBC (tuberkulosis) di Denpasar dari 451 kasus pada tahun 2015 menjadi 500 kasus pada tahun 2016.

"Peningkatan terduga TBC itu akibat gencarnya sosialisasi yang telah dilakukan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Kota Denpasar dengan Dinas Kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini, saat dikonfirmasi di Denpasar, Jumat.

Selain itu, penemuan kasus TBC itu juga karena kesadaran masyarakat terhadap bahaya TBC yang telah meningkat, sehingga dengan semakin cepat ditemukan kasus akan semakin mudah untuk mencegah penularannya.

Sri Armini meminta kepada petugas PPTI dan petugas puskesmas untuk terus melakukan penyuluhan kepada warga dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya TBC.

Sosialisasi itu juga untuk menghilangkan kesan bahwa penyakit TBC merupakan penyakit keturunan, sehingga masyarakat sering menyembunyikan penyakit yang dideritanya.

"Penyakit TBC bukan penyakit keturunan, melainkan penyakit menular yang bisa disembuhkan, jika secara rutin penderita minum obat dan periksa ke dokter, maka penyakit itu bisa sembuh," katanya.

Kepada semua penderita TBC, Sri Armini berharap untuk menaati aturan berobat, sehingga bisa sembuh secara tuntas. Keberhasilan penderita TBC itu perlu proses minum obat yang cukup panjang minimal enam bulan, karena itu diperlukan pendamping pasien untuk terus memotivasi agar mau minum obat secara teratur.

"Melalui penyerahan paket gizi itu, kami sengaja mengundang para pendamping minum obat agar mengawasi terus penderita TBC utuk terus minum obat," ucapnya.

Sementara itu, Ketua PPTI Cabang Kota Denpasar dr. I Made Sudhana Satrigraha menambahkan tugas PPTI untuk terus menyosialisasikan dan memberikan penyuluhan tentang TBC dalam membantu Dinas Kesehatan.

Selain itu, kata dia, pihaknya terus melakukan penjaringan di masyarakat untuk menemukan kasus-kasus baru penyakit tersebut, agar dapat mencegah penularan sejak dini.

"Kami terus melakukan penyuluhan dan menjaring `suspect` kepada warga masyarakat melalui kerja sama dengan petugas kesehatan di puskesmas," ujarnya.

Ke depan, selain melakukan penyuluhan langsung ke rumah-rumah, pihaknya juga akan memanfaatkan teknologi dengan melibatkan masyarakat untuk melaporkan bila menemukan masyarakat dengan ciri-ciri TBC.

Masyarakat dapat mengirim pesan singkat (SMS) ke nomor telepon seluler (HP) 081236767439 dengan dilengkapi alamat yang jelas, sehingga petugas PPTI dan petugas kesehatan bisa langsung datang ke rumah penderita.

Dalam kesempatan itu, seorang penderita TB yang sudah sembuh, Ida Wayan Oka, mengaku sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan dan PPTI Cabang Kota Denpasar karena secara rutin telah membantu proses penyembuhan yang dijalaninya.

Ia berharap agar sosialisasi terhadap bahaya TBC terus digencarkan karena penularannya sangat cepat hanya melalui batuk. Dengan demikian, masyarakat semakin mengetahui untuk langkah melakukan pencegahan penyakit tersebut. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017