Ciamis, Jawa Barat (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo mengaku telah
berkomunikasi dengan sejumlah negara Timur Tengah mengenai krisis
diplomatik Qatar.
"Dua hari yang lalu saya telepon Presiden (Recep Tayyip) Erdogan dari Turki untuk masalah Qatar. Tadi malam juga saya telepon ke Syekh Tamim (bin Hamad Al Thani) di Qatar, Emir Qatar," kata Presiden saat diskusi di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Sabtu.
Presiden menyatakan tengah mempelajari masalah yang terjadi antara Qatar dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir yang telah memutuskan hubungan diplomasi dengan negara bercadangan gas alam yang besar di dunia itu.
Jokowi menegaskan Indonesia ingin berperan dalam menyelesaikan krisis diplomatik di Teluk.
Selain itu, menurut Presiden, Indonesia telah mencapai kemajuan yang baik dalam diplomasi di Timur Tengah, khususnya Palestina yang telah berhasil mendirikan konsulat kehormatan.
"Ini perkembangan yang sangat baik karena Indonesia dianggap sebagai orang yang bisa netral dan duduk di tengah dan negara penduduk muslim terbesar di dunia ini. Peran kita memang harus banyak ke sana," kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang berkomunikasi viatelepon dengan para menteri luar negeri Timur Tengah meminta negara-negara Teluk menahan diri dan menempuh berbagai upaya demi mengurangi ketegangan di kawasan.
Retno juga menyampaikan kesiapan Indonesia menjadi penengah dalam krisis itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Dua hari yang lalu saya telepon Presiden (Recep Tayyip) Erdogan dari Turki untuk masalah Qatar. Tadi malam juga saya telepon ke Syekh Tamim (bin Hamad Al Thani) di Qatar, Emir Qatar," kata Presiden saat diskusi di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Sabtu.
Presiden menyatakan tengah mempelajari masalah yang terjadi antara Qatar dengan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir yang telah memutuskan hubungan diplomasi dengan negara bercadangan gas alam yang besar di dunia itu.
Jokowi menegaskan Indonesia ingin berperan dalam menyelesaikan krisis diplomatik di Teluk.
Selain itu, menurut Presiden, Indonesia telah mencapai kemajuan yang baik dalam diplomasi di Timur Tengah, khususnya Palestina yang telah berhasil mendirikan konsulat kehormatan.
"Ini perkembangan yang sangat baik karena Indonesia dianggap sebagai orang yang bisa netral dan duduk di tengah dan negara penduduk muslim terbesar di dunia ini. Peran kita memang harus banyak ke sana," kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang berkomunikasi viatelepon dengan para menteri luar negeri Timur Tengah meminta negara-negara Teluk menahan diri dan menempuh berbagai upaya demi mengurangi ketegangan di kawasan.
Retno juga menyampaikan kesiapan Indonesia menjadi penengah dalam krisis itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017