Denpasar (Antara Bali) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau pemudik atau pengguna jasa penyeberangan untuk membeli tiket secara "online" atau dalam jaringan untuk mempersingkat waktu antre di pelabuhan saat arus mudik Lebaran.

"Semua penguna jasa kami akan sosialisasikan supaya mereka membeli tiket sekarang dengan cara `online`," kata Direktur Pelayanan dan Fasilitas ASDP Indonesia Ferry Christine Hutabarat ketika melakukan tatap muka dengan awak media menjelang arus mudik Lebaran di Denpasar, Kamis.

Tiket dalam jaringan itu, kata dia, bisa dibeli melalui laman tiket.indonesiaferry.co.id yang diluncurkan mulai 1 Juni 2017.

Dengan adanya sistem pembelian secara "online" itu akan mempersingkat waktu pelayanan salah satunya dalam mengisi data manifes penumpang yang selama ini memakan waktu sekitar 50 detik untuk satu penumpang per transaksi.

Saat ini, lanjut dia, sudah ada sekitar 700 tiket dalam jaringan yang dibeli calon pemudik yang didominasi kendaraan roda empat untuk empat jalur pelabuhan yang tergolong padat yakni Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.

Nantinya pengguna jasa akan mendapatkan nomor barkode yang bisa dicetak atau dengan menunjukkan barkode di telepon seluler untuk selanjutnya tiggal dipindai petugas loket.

Pihaknya telah menyiapkan empat mesin pemindai kode tiket salah satunya di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali bagi pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Jawa.

Selain tiket dalam jaringan, pihaknya juga menjual tiket berjadwal yang dapat dibeli sekaligus untuk verifikasi tiket di beberapa titik salah satunya di jalur menuju Pelabuhan Gilimanuk yakni di rumah makan Soka Indah, Candi Kusuma dan Jembatan Timbang Cekik.

Tujuannya, untuk memecah konsentrasi membeludaknya pembelian tiket langsung di pelabuhan atau pembelian tiket "go show".

Pemudik atau pengguna jasa angkutan penyeberangan yang membeli tiket "online" itu, kata dia, akan mendapatkan keistimewaan khusus karena jalur yang dilalui akan dipisahkan dengan pembeli tiket berjadwal yang dibeli langsung ditempat.

"Kami akan pisah lajurnya. Kami akan buka dua `gate` khusus pembelian `online` supaya mereka mendapatkan keistimewaan dapat langsung masuk ke dermaga. Takutnya kalau dicampur, (pemudik) yang beli `online` bisa antre lebih lama dari (pemudik) yang `go show` (beli tiket di tempat)," imbuhnya.

ASDP, lanjut Christine, memprediksi pertumbuhan penumpang penyeberangan di Ketapang-Gilimanuk mencapai sekitar 1,6 juta penumpang atau tumbuh lima persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari jumlah itu, pihaknya mengharapkan pembelian tiket "online" mencapai 30 hingga 40 persen.(DWA)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017