Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar mendorong peserta KB Lestari menjadi motivator bagi pasangan usia subur (PUS) untuk memakai kontrasepsi jangka panjang (MKJP). 

"Kami harapkan para peserta KB Lestari menjadi motivator bagi PUS memakai kontrasepsi jangka panjang," kata Sekretaris DP3AP2KB Kota Denpasar Anak Agung Made Wijaya saat menerima Tim Penilai KB Lestari dari BKKBN Provinsi Bali, di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan program KB Lestari merupakan program yang sangat bagus untuk merencanakan keluarga sejahtera.

"Para peserta KB Lestari mempunyai peran sangat penting dalam menekan lajut pertumbuhan penduduk. Terlebih lagi terus aktif dalam mensosialisasikan setiap program-program KB," ujarnya.

Wijaya berharap peserta KB mampu terus mensosialisasikan program tersebut, sehingga dapat menekan laju pertumbuhan penduduk.

"Untuk itu Pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi berupa penghargaan pada para pemenang lomba KB Lestari tingkat Kota Denpasar. Sedangkan meraih juara I mewakili Kota Denpasar ke tingkat Provinsi Bali yang dinilai saat ini," ujarnya.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan DP3AP2KB Denpasar Putu Lely Rahayu menambahkan, pihaknya rutin melakukan penyuluhan dengan melibatkan para peserta KB Lestari.

Ia mengatakan penyuluhan yang langsung menyasar banjar-banjar diharapkan dapat memotivasi para PUS untuk menggunakan MKJP. Dengan demikian angka kelahiran di Kota Denpasar khususnya dapat ditekan sehingga dapat mewujudkan keluarga kecil, sejahtera dan bahagia.

Ketua Tim Penilai Provinsi Bali, Desak Nyoman Triarsini mengatakan penilaian peserta KB Lestari merupakan program pemerintah untuk mengajak mesyarakat melaksanakan KB. Di samping juga untuk mengevaluasi setiap program yang telah dilaksanakan sejauh mana telah dirasakan masyarakat.

"Evaluasi ini sebagai ajang untuk mengetahui progres setiap program yang dilaksanakan serta kemanfaatannya pada warga masyarakat," ujarnya.

Sedangkan untuk penilaian peserta KB Lestari menurut Triarsini, berdasarkan berbagai indikator salah satunya penggunaan alat kontrasepsi tanpa putus-putus selama 10, 15 dan 20 tahun.

Seorang peserta KB Lestari selama 20 tahun, I Made Mudita mengaku telah menggunakan alat kontrasepsi selama 20 tahun lebih.

Menurut dia, progam KB Lestari merupakan program yang sangat bagus bagi masyarakat terutama pasangan usia subur. Hal ini dapat mengatur angka kelahiran sehingga dapat mewujudkan keluarga sejahtera.

"Saya berharap semua pasangan usia subur untuk mengikuti setiap program KB dalam mengatur angka kelahiran," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017