Denpasar (Antara Bali) - Greeneration Indonesia, organisasi penggagas diet kantong plastik, mencatat sekitar 2,2 juta lembar tas plastik/kantong kresek tidak digunakan semenjak kampanye itu digulirkan Oktober 2010 sampai Maret 2011.


"Data itu berdasarkan hasil penghitungan dari salah satu retail ternama di Indonesia, Circle K, setelah seluruh tokonya menerapkan aksi diet kantong plastik," kata Direktur Greeneration Indonesia Mohammad Bijaksana Junerasano di sela-sela pemaparan program "Clean Up Your City" di Denpasar, Jumat.


Dia mengatakan, terjadi pengurangan penggunaan kantong plastik sampai 49,5 persen oleh retail yang memiliki ratusan jaringan toko di Tanah Air itu.


Toko retail itu, tambahnya, berusaha melakukan komitmen pada perlindungan lingkungan dengan selalu mengendepankan nilai-nilai lingkungan dalam kegiatan usahanya.


"Program tersebut merupakan salah satu cara memberikan pengetahuan terhadap konsumen mengenai bahaya kantong plastik. Selain itu mendorong mereka untuk mengurangi penggunaannya secara berlebihan," ujarnya.


Sano menjelaskan, aksi diet itu bentuknya bersifat partisipasi aktif dan sukarela. Artinya tidak ada kewajiban yang dibebankan kepada konsumen.


"Konsumen pun cukup banyak yang beralih menggunakan kantong pengganti kresek yang dinamai bagoes. Mereka dengan sukarela membayar untuk kantong sesuai kemampuannya, karena tidak dikenakan harga khusus," katanya.


Dana hasil sumbangan dari konsumen itu, ucap dia, digunakan untuk program lainnya yakni "Clean Up Your City".


Program tersebut adalah kegiatan untuk membersihkan suatu kawasan di kota-kota besar Indonesia yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat di wilayah tersebut.


"Hasil rekapitulasi dana sumbangan yang telah terkumpul sampai Maret tahun ini sebesar Rp69 juta. Dan sebagian sudah digunakan untuk program pembersihan beberapa kota," ujarnya.


Dia mengatakan, kegiatan pembersihan kota kali ini akan dilaksanakan di Pulau Dewata, yang dipusatkan di Pantai Kuta.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011