Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Provnsi Bali menyelenggarakan rapat koordinasi terkait program kerja pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba di lingkungan masyarakat perkotaan di daerah itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Sekretaris Kota Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Iswara di Denpasar, Rabu menyambut positif kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Denpasar dalam menggelar pertemuan tersebut.
Ia mengatakan peran pemerintah daerah dalam pemberantasan narkotika sangat penting, karena selain masalah terorisme dan radikalisme berbau SARA, narkotika merupakan hal krusial yang harus ditangani dengan baik.
Jika tidak dilakukan dengan baik, maka akan berpotensi menggerogoti keutuhan berbangsa dan bernegara. Kerugian yang timbul dari penyalahgunaan narkotika tidak hanya materiil tapi juga moril.
"Maka dari itu perlu, adanya langkah-langkah inventarisasi, identifikasi serta inovasi di dalam mencegah penyalahgunaan narkotika. Upaya membentengi masyarakat dari bahaya narkotika," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia Pemkot Denpasar menggencarkan sejumlah program, seperti pelaksanaan tes urine pada sejumlah kantor pemerintahan dan sosialisasi bahaya narkotika ke sejumlah instansi serta sekolah-sekolah. Sementara di tingkat desa, dideklarasikan "desa stop narkoba" seperti yang telah terlaksana di wilayah Desa Dangin Puri Kangin.
Rai Iswara menambahkan saat ini sejumlah program Pemkot Denpasar, seperti "Kota Layak Anak dan Kota Sehat" juga dapat diarahkan kepada upaya sosialisasi mengenai bahaya narkotika.
Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) anti-narkotika di tingkat desa juga menjadi hal yang krusial untuk dilaksanakan.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Denpasar AKBP I Wayan Suwahyu mengatakan koordinasi yang baik antara BNN dengan Pemkot Denpasar sangat dibutuhkan di dalam melaksanakan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
"Desa Dangin Puri Kangin telah mendeklarasikan wilayahnya sebagai desa bebas narkotika, diharapkan selanjutnya desa-desa lain di Kota Denpasar turut serta mendeklarasikan wilayahnya sebagai desa bebas (stop) narkotika. Minimal nantinya satu desa di tiap-tiap kecamatan mendeklarasikan wilayahnya sebagai desa bebas narkotika," ujarnya.
Wayan Suwahyu lebih lanjut mengatakan pelaksanaan program tes urine juga disambut baik oleh Pemkot Denpasar dengan penyediaan ribuan alat tes oleh pemkot setempat.
"Sejumlah organisasi pemerintah daerah juga telah melakukan jemput bola terkait pelaksanaan tes urine di kantor-kantor pemerintahan. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Pemkot Denpasar dalam memberantas penyalahgunaan narkotika serta menjadi tolak ukur sejauh mana program pemberantasan penyalahgunaan narkotika berjalan di Kota Denpasar," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017