Gianyar (Antara Bali) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gianyar Nyonya Surya Adnyani Mahayastra menyerahkan bantuan bibit cabai sebanyak 27.100 benih kepada anggotanya di lima desa.

Ketua TP PKK Nyonya Surya Adnyani Mahayastra menyerahkan bantuan bibit cabai tersebut secara simbolis di Kantor Desa Lodtunduh Ubud, Jumat.

Anggota PKK kelima desa yang menerima bantuan tersebut terdiri atas TP PKK Desa Saba Blahbatuh sebanyak 5.300 pohon, TP PKK Desa Batuan Sukawati 6.200 pohon, TP PKK Desa Lodtunduh 5.300 pohon, TP PKK Desa Sebatu 5.100 pohon, dan TP PKK Desa Serongga 200 pohon.

Nyonya Surya Adnyani Mahayastra mengatakan bahwa bibit cabai tersebut berasal dari bantuan Kementerian Pertanian melalui Dinas Petanian setempat.

Ia berharap bantuan itu membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Minimal ibu-ibu rumah tangga dapat menghemat biaya dapur setiap harinya untuk pembelian bumbu atau cabai.

Selain itu, mampu memberikan dampak positif bagi penataan pekarangan sesuai dengan 10 program pokok PKK dalam Pokja III, yaitu HATINYA PKK (Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman melalui PKK).

"Kami berharap ibu-ibu dapat menanam dan merawat tanaman cabai dengan baik sehingga mendapatkan hasil yang berkualitas dan berkelanjutan," katanya.

Tanaman cabai rawit tersebut berasal dari varietas cakra lokal dan bisa panen pada umur 120 hari. Setiap pohon bisa panen 1,5 s.d. 2 kg setiap minggu selama 1,5 tahun.

Total populasi per hektare, lanjut dia, sebanyak 18.000 pohon dengan produktivitas 8 ton/hektare.

Pemkab Gianyar pada pertengahan Desember 2017 telah melakukan gerakan penanaman cabai rawit merah di Subak Buluh Desa Guwang Sukawati.

Hal itu merupakan tindak lanjut dari naskah kerja sama antara Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DKPKP) Kabupaten Gianyar dengan Ketua Tim Penggerak PKK setempat tentang upaya meningkatkan produksi pertanian dan pemenuhan gizi keluarga.

Budi daya cabai yang dilakukan dengan sitem monokultur, tumpangsari dengan komoditas sayuran lainnya. Saat musim tertentu ditumpangsarikan dengan komoditas perkebunan tembakau.

Menurut dia, pola tersebut sangat menguntungkan bagi petani karena dapat mempertahankan harga dan meningkatkan intensitas penanaman dan menambah pendapatan petani di sentra produksi tersebut. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017