Jakarta (Antara Bali) - Indonesia memantapkan peran sebagai negara penyedia bantuan, khususnya bagi sesama negara berkembang dalam kerangka Kerja sama Selatan-Selatan (KSS), kata Direktur Kerja Sama Teknik (KST) Kementerian Luar Negeri Moh. Syarif Alatas.

"Sesungguhnya Indonesia telah aktif memberikan bantuan kepada sesama negara berkembang lewat skema Kerja Sama Selatan-Selatan atau KSS sejak 1981," kata Syarif dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Syarif menyampaikan bahwa sejak Konferensi Asia-Afrika pada 1955, Indonesia senantiasa menjaga semangat solidaritas antarnegara berkembang atau biasa disebut negara Selatan melalui berbagai macam program kegiatan pembangunan.

Hal itu disampaikan Direktur KST Kemlu dalam Seminar tentang Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular Indonesia dengan tema "Proud to Contribute: Maximizing Potentials in South-South Cooperation" pada 18 Mei 2017 di Depok, Jawa Barat.

"Kini Indonesia memasuki tingkat baru sebagai negara berpendapatan menengah dan anggota G20. Masyarakat internasional semakin berharap lebih pada Indonesia, bukan hanya sebagai negara penerima, namun juga sebagai negara penyedia bantuan," ujar Syarif.

Dia mengungkapkan bahwa permintaan program pembangunan kapasitas dari negara-negara berkembang lain kepada Indonesia terus meningkat, dan hal itu menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat internasional. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Yuni Arisandy

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017