Tabanan (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengajak masyarakat untuk menanam pohon sebagai salah satu upaya penghijauan dan menjaga kelestarian alam sehingga mengurangi dampak pemanasan global.

"Kami menggiatkan menanam pohon keanekaragaman hayati untuk meningkatkan ekosistem flora dan fauna," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali Gede Suarjana ketika menanam pohon memperingati Hari Keanekaragaman Hayati di areal Pura Pucak Bukit Rangda, Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, Jumat.

Dalam kesempatan itu Pemprov Bali menanam 34 jenis tanaman seperti pohon kelapa, manggis, rijasa, badung, mundeh, dan pohon soka asti dengan melibatkan Pemeritah Kabupaten Tabanan dan masyarakat setempat

Menurut Suarjana Hari Keanekaragaman Hayati yang jatuh setiap 22 Mei itu tidak hanya diperingati secara seremonial namun melakukan aksi nyata dengan menanam pohon dan mendorong masyarakat melakukan hal serupa.

Dia menjelaskan bahwa saat ini upaya-upaya penyelamatan lingkungan, rehabilitasi hutan dan lahan melalui konservasi tanah dan air serta reboisasi dan penghijauan sudah tidak dapat ditunda lagi karena bumi saat ini menghadapi beberapa ancaman global.

Ancaman glogal itu di antaranya yang serius seperti banjir, erosi, tanah longsor, kekeringan, pemanasan global, rusaknya lingkungan alam, kepunahan dan hilangnya beberapa jenis flora dan fauna, kebakaran hutan dan lahan, serta ledakan penduduk dan sebagainya.

Hutan yang terpelihara dengan baik dan lahan yang ditumbuhi pepohonan akan melindungi lahan, menyerap dan menyimpan air sehingga lahan menjadi subur, kelembaban tanah, udara serta iklim yang terjaga keseimbangannya.

"Tanaman sebagai elemen hijau menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup, tanaman juga sebagai pengatur lingkungan mikro yang menciptakan kesejukan, kenyamanan dan kesegaran, serta keseimbangan dalam alam tempat tempat hidup makhluk," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017