Jakarta (Antara Bali) - Organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama, GP Ansor menggelar "Global Intercultural Youth Exchange" (GIYE) 2017 sebagai sebuah upaya diplomasi ringan untuk meningkatkan persahabatan antarpemuda dan pelajar dunia.

Ketua Umum GP Ansor Yaqut C Qoumas mengatakan GIYE 2017 yang diselenggarakan Kamis hingga Minggu (21/5) di Jakarta hingga Jawa akan melibatkan ratusan pelajar dan mahasiswa dari 23 negara.

"GIYE diselenggarakan untuk meningkatkan persahabatan antarpemuda dan pelajar dunia tanpa membedakan ras dan agama, melalui pengenalan khazanah kebudayaan," ujar Yaqut Qoumas dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis.

Yaqut mengatakan dalam acara ini, para peserta dari berbagai negara akan diberi kesempatan untuk memperkenalkan seni dan kebudayaan masing-masing sehingga tercipta komunikasi antarbudaya.

GIYE 2017 akan diikuti oleh para pelajar dan mahasiswa dari 23 negara dari berbagai benua. Selain dari negara-negara di Asia Tenggara, mereka datang dari Korsel, Iran, Afganistan, India, Gambia, Afrika Selatan, Yaman, Sudan,Tanzania, Rwanda, Ekuador, Sierra Leone, Belanda, Prancis, Italia dan Rusia.

Menurut Yaqout, seluruh peserta GIYE akan diajak ke pusat-pusat kebudayaan seperti Pesantren Al-Kahfi Somalangu di Kebumen, Keraton Yogyakarta hingga ke Magelang untuk melihat Candi Borobudur. "Dengan program ini kami berharap para peserta dapat mengenal seni dan kebudayaan Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Serta nilai-nilai yang dibawa agama Islam," ujar Yaqut.

Pembukaan GIYE 2017 dilakukan di Aula Iqbal Assegaf Gedung Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Jakarta, Kamis dan dihadiri pejabat pemerintah serta perwakilan kedutaan negara-negara sahabat. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017