Beijing (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo bersama 29 kepala negara/pemerintahan mengikuti Upacara Pembukaan "Belt and Road Forum For International Cooperation" di China National Convention Center, Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, Minggu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia telah memiliki program pembangunan antara lain bidang infrastruktur dan konektivitas.

"Dalam konteks ASEAN, telah ada pula ASEAN Connectivity 2025, seperti peluncuran layanan transportasi laut Roll-on/Roll-Off atau Ro-Ro antara Davao-General Santos-Bitung yang diresmikan bersama oleh Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte," kata Retno.

Indonesia terbuka bagi kerja sama dengan pihak luar, termasuk dalam konteks inisiatif "Belt and Road".

"Indonesia selalu menekankan bahwa kerja sama tersebut harus membawa kepentingan bagi rakyat dan memberikan kontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan perdamaian dunia," kata Retno seperti disampaikan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Setelah menghadiri upacara pembukaan, Presiden Jokowi akan berkunjung ke masjid tertua dan terbesar di Beijing, yakni Masjid Niujie.

Di masjid itu, Presiden Jokowi akan bertemu dengan Imam Masjid, Ketua Asosiasi Islam Tiongkok dan tokoh Muslim setempat.

Presiden Jokowi juga akan menerima beberapa kunjungan kehormatan, di antaranya kunjungan Presiden Universitas Tsinghua, Perdana Menteri Polandia Beata Szydlo dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde. Semua pertemuan ini dilaksanakan di hotel tempat Presiden Jokowi menginap.

Sebelum mengikuti acara jamuan makan malam di Great Hall of The People, Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Presiden RRT Xi Jinping. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017