Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, menunda penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber tenaga pompa air di wilayah kabupaten ujung utara Pulau Dewata.
"Kami masih menunda dulu program tersebut karena memang selama ini PLTS sangat rentan mengalami kerusakan," kata Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, di Kota Singaraja, Minggu.
Ia mengatakan, Pemkab Buleleng selama ini pernah memprogramkan penggunaan PLTS sebagai sumber listrik dari pompa air dimana sebelumnya telah direalisasikan di wilayah Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan.
Menurut dia, PLTS memberikan kontribusi luar biasa utamanya di wilayah yang sulit terakses aliran listrik. "Padahal bagus, juga sangat rentan mengalami kerusakan," imbuhnya.
Buleleng, kata dia, sempat mengusulkan progra PLTS ke kementerian terkait namun kini masih dievaluasi karena banyak di antaranya gagal dan tidak kembali beroperasi.
"Ada 74 lebih PLTS yang telah dibangun, namun tidak berjalan maksimal. Kedepan dicaba dicari salah satu alternatif pengganti selain penggunaan energi matahari," terangnya.
Selain itu, Agus memberikan apresiasi beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Minihodro (PLTM) di wilayah Sambangan dan siap memasok listrik di wilayah objek pariwisata.
"PLTM menjadi salah satu alternatif dan yang di Sambangan itu yang pertama di Pulau Dewata diharapkan juga dapat dilanjutkan di wilayah lain,` demikian Agus. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami masih menunda dulu program tersebut karena memang selama ini PLTS sangat rentan mengalami kerusakan," kata Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, di Kota Singaraja, Minggu.
Ia mengatakan, Pemkab Buleleng selama ini pernah memprogramkan penggunaan PLTS sebagai sumber listrik dari pompa air dimana sebelumnya telah direalisasikan di wilayah Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan.
Menurut dia, PLTS memberikan kontribusi luar biasa utamanya di wilayah yang sulit terakses aliran listrik. "Padahal bagus, juga sangat rentan mengalami kerusakan," imbuhnya.
Buleleng, kata dia, sempat mengusulkan progra PLTS ke kementerian terkait namun kini masih dievaluasi karena banyak di antaranya gagal dan tidak kembali beroperasi.
"Ada 74 lebih PLTS yang telah dibangun, namun tidak berjalan maksimal. Kedepan dicaba dicari salah satu alternatif pengganti selain penggunaan energi matahari," terangnya.
Selain itu, Agus memberikan apresiasi beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Minihodro (PLTM) di wilayah Sambangan dan siap memasok listrik di wilayah objek pariwisata.
"PLTM menjadi salah satu alternatif dan yang di Sambangan itu yang pertama di Pulau Dewata diharapkan juga dapat dilanjutkan di wilayah lain,` demikian Agus. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017