Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Kehati kerja sama dengan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Bali yang mendapat dukungan BRI Wilayah Bali melaksanakan penghijauan pohon mangrove di Pantai Serangan, Kota Denpasar.
"Kegiatan tersebut melibatkan sedikitnya 250 peserta dengan melibatkan unsur Kelompok Siswa Pecinta Alam Duta Bhuana, OSIS, Pramuka SMAN 2 Kuta, SMPN 11 Denpasar, SMP Wisata Sanur, Peduli Energi KesLing Denpasar, Mapala Undiksa, Pecinta Panjat Tebing Bali, Sekaa Guru Peduli Lingkungan (SGPL), Kelurahan Serangan dan UPT Tahura," kata Ida Bagus Anom Indra Adi dari perwakilan BRI Wilayah Bali, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan kali ini mengetengahkan tema "Penanaman Mangrove guna mendukung Program Coastal Carbon Corridor, Demi Keberlanjutan Ekosistem dan Generasi Masa Depan".
Anom Indra mengharapkan bisa mencapai tujuannya, yakni mendukung program pemerintah khususnya dalam pengelolaan ekosistem mangrove (bakau), sebagai salah satu sumber daya hayati untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia.
Selain itu juga untuk restorasi dan perlindungan ekosistem mangrove di daerah pesisir Pulau Bali, dan meningkatnya daya dukung lingkungan ekosistem mangrove untuk mitigasi perubahan iklim, konservasi biodiversitas serta ketahanan terhadap resiko bencana alam.
Jenis mangrove yang ditanam di lokasi tersebut, yakni Rhizopora Mucronata dengan jumlah 1000 pohon. Target penanaman bakau ini harus tumbuh bukan sekadar menanam dan di tinggal. Maka PPLH Bali dan Sispala Duta Bhuana SMAN 2 Kuta sebagai orang tua asuh mangrove akan melakukan pemantauan dan perawatan dari gangguan sampah dan mengganti yang mati hingga enam bulan ke depan.
"Mudah-mudahan penanaman mangrove di kawasan Serangan bermanfaat bagi lingkungan dan kehidupan anak cucu," katanya.
Kepala Sekolah SMAN 2 Kuta, Kabupaten Badung, Drs. I Putu Jaya Kusuma berpesan kepada anak-anak yang mengikuti penanaman untuk terus melakukan aksi atau tindakan nyata meskipun itu kecil, dari pada banyak membaca literatur tapi tidak berbuat nyata.
Ia mengharapkan setiap sekolah terutama yang berdekatan dengan pantai atau hutan mangrove hendaknya berupaya menjadi orang tua asuh dalam penanaman pohon tersebut. Karena mangrove sangat bermanfaat penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem yang ada di sekitarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kegiatan tersebut melibatkan sedikitnya 250 peserta dengan melibatkan unsur Kelompok Siswa Pecinta Alam Duta Bhuana, OSIS, Pramuka SMAN 2 Kuta, SMPN 11 Denpasar, SMP Wisata Sanur, Peduli Energi KesLing Denpasar, Mapala Undiksa, Pecinta Panjat Tebing Bali, Sekaa Guru Peduli Lingkungan (SGPL), Kelurahan Serangan dan UPT Tahura," kata Ida Bagus Anom Indra Adi dari perwakilan BRI Wilayah Bali, di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan kegiatan kali ini mengetengahkan tema "Penanaman Mangrove guna mendukung Program Coastal Carbon Corridor, Demi Keberlanjutan Ekosistem dan Generasi Masa Depan".
Anom Indra mengharapkan bisa mencapai tujuannya, yakni mendukung program pemerintah khususnya dalam pengelolaan ekosistem mangrove (bakau), sebagai salah satu sumber daya hayati untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia.
Selain itu juga untuk restorasi dan perlindungan ekosistem mangrove di daerah pesisir Pulau Bali, dan meningkatnya daya dukung lingkungan ekosistem mangrove untuk mitigasi perubahan iklim, konservasi biodiversitas serta ketahanan terhadap resiko bencana alam.
Jenis mangrove yang ditanam di lokasi tersebut, yakni Rhizopora Mucronata dengan jumlah 1000 pohon. Target penanaman bakau ini harus tumbuh bukan sekadar menanam dan di tinggal. Maka PPLH Bali dan Sispala Duta Bhuana SMAN 2 Kuta sebagai orang tua asuh mangrove akan melakukan pemantauan dan perawatan dari gangguan sampah dan mengganti yang mati hingga enam bulan ke depan.
"Mudah-mudahan penanaman mangrove di kawasan Serangan bermanfaat bagi lingkungan dan kehidupan anak cucu," katanya.
Kepala Sekolah SMAN 2 Kuta, Kabupaten Badung, Drs. I Putu Jaya Kusuma berpesan kepada anak-anak yang mengikuti penanaman untuk terus melakukan aksi atau tindakan nyata meskipun itu kecil, dari pada banyak membaca literatur tapi tidak berbuat nyata.
Ia mengharapkan setiap sekolah terutama yang berdekatan dengan pantai atau hutan mangrove hendaknya berupaya menjadi orang tua asuh dalam penanaman pohon tersebut. Karena mangrove sangat bermanfaat penting bagi kehidupan manusia dan ekosistem yang ada di sekitarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017