Denpasar (Antara Bali) - Progres pembangunan manusia di Bali terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 73,65 selama tahun 2016, naik 0,38 persen dibanding tahun sebelumnya tercatat 73,27.

"IPM di Bali itu berstatus `tinggi` masih sama dengan tahun 2015. IPM Bali tahun 2016 itu tumbuh sebesar 0,52 persen dibanding tahun 2015," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, komponen pembentukan IPM selama periode 2015-2016 mengalami peningkatan, yakni bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 71,41 tahun meningkat 0,06 tahun dibanding tahun 2015.

Anak-anak usia tujuh tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 13,04 tahun, meningkat 0,07 dan untuk penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata menempuh pendidikan selama 8,36 tahun, meningkat 0,10 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.

Adi Nugroho menambahkan, sedangkan pengeluaran perkapita disesuaikan (harga konstan 2012) masyarakat telah mencapai Rp13,28 juta pada tahun 2016, atau meningkat sebesar Rp201.000 dibanding tahun 2015.

Pertumbuhan IPM pada periode 2010-2016 tidak mengubah status capaian IPM di Bali, karena masih tergolong tinggi dalam tahun 2016 tidak mengalami perubahan sejak tahun 2010.

Selain itu capaian IPM Bali masih lebih rendah dibandingkan target minumum dalam rencana pembangunan jangka menengah. Dalam tahun 2016 target minumum RPJMD Bali sebesar 75,35.

IPM merupakan indikator penting yang mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, sekaligus menjelaskan, bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan dan pendidikan.

IPM menurut Adi Nugroho diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010. IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup yang layak.

Umur panjang dan hidup sehat digambarkan dalam angka harapan hidup, pengetahuan diukur melalui indikator rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.

IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks tersebut dengan melakukan standarisasi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017