Denpasar (Antara Bali) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Denpasar, Bali, optimistis pertumbuhan investor saham selama tahun 2017 melonjak karena fundamental ekonomi makin bagus disertai dengan sosialisasi yang gencar kepada masyarakat untuk berinvestasi.
"Fundamental ekonomi bagus akan membuat investor lebih yakin berivestasi di pasar modal," kata Kepala BEI Bali dan Nusa Tenggara I Gusti Agung Alit Nityaryana di Denpasar, Minggu.
BEI Denpasar memperkirakan pertumbuhan investor hingga akhir tahun 2017 mencapai 10-20 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai total 8.49 orang.
Hingga Maret 2017 jumlah investor di Bali tumbuh positif yang mencapai 9.299 orang naik dibandingkan Februari 2017 yang mencapai 8.796 orang dengan jumlah rekening menembus 11.036.
Alit menambahkan jumlah rekening efek di Bali sesuai identitas tunggal investor atau "single investor identification" (SID) hingga Maret 2017 tumbuh dari Februari 2017 mencapai 503 orang atau 5,71 persen.
Jumlah SID tersebut masih didominasi di wilayah Denpasar dan Badung.
Alit mencatat di Denpasar, jumlah SID mencapai 5.362 orang naik dari Februari 2017 yang mencapai 8.796 orang.
Kemudian disusul Badung menjadi 1.564 orang, Gianyar 585 orang, Tabanan 537 orang, Buleleng 516 orang dan Jembrana menjadi 217 orang.
Sementara kabupaten lainnya juga mengalami kenaikan, seperti Karangasem naik menjadi 210 orang, Klungkung 210 orang dan Bangli 98 orang.
Sedangkan berdasarkan data jumlah rekening efek di Bali sesuai subrekening efek (SRE), jumlah rekening hingga Maret 2017 juga mengalami peningkatan dari akhir Februari 2017 mencapai 10.461 SRE kini menembus 11.036 SRE.
Sebagian besar pemegang SRE berada di Denpasar mencapai 6.566 rekening, Badung 1.816 rekening dan Gianyar 661 rekening.
Untuk sosialisasi, selain menyasar kalangan muda dan pensiunan, BEI juga menyasar pemerintah daerah, sektor swasta dan instansi lainnya untuk diajak bekerja sama meningkatkan pemahaman terkait pasar modal.
BEI juga menggandeng sejumlah kampus di Bali untuk meningkatkan jumlah investor dari kalangan muda bermain pasar modal sejak dini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Fundamental ekonomi bagus akan membuat investor lebih yakin berivestasi di pasar modal," kata Kepala BEI Bali dan Nusa Tenggara I Gusti Agung Alit Nityaryana di Denpasar, Minggu.
BEI Denpasar memperkirakan pertumbuhan investor hingga akhir tahun 2017 mencapai 10-20 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai total 8.49 orang.
Hingga Maret 2017 jumlah investor di Bali tumbuh positif yang mencapai 9.299 orang naik dibandingkan Februari 2017 yang mencapai 8.796 orang dengan jumlah rekening menembus 11.036.
Alit menambahkan jumlah rekening efek di Bali sesuai identitas tunggal investor atau "single investor identification" (SID) hingga Maret 2017 tumbuh dari Februari 2017 mencapai 503 orang atau 5,71 persen.
Jumlah SID tersebut masih didominasi di wilayah Denpasar dan Badung.
Alit mencatat di Denpasar, jumlah SID mencapai 5.362 orang naik dari Februari 2017 yang mencapai 8.796 orang.
Kemudian disusul Badung menjadi 1.564 orang, Gianyar 585 orang, Tabanan 537 orang, Buleleng 516 orang dan Jembrana menjadi 217 orang.
Sementara kabupaten lainnya juga mengalami kenaikan, seperti Karangasem naik menjadi 210 orang, Klungkung 210 orang dan Bangli 98 orang.
Sedangkan berdasarkan data jumlah rekening efek di Bali sesuai subrekening efek (SRE), jumlah rekening hingga Maret 2017 juga mengalami peningkatan dari akhir Februari 2017 mencapai 10.461 SRE kini menembus 11.036 SRE.
Sebagian besar pemegang SRE berada di Denpasar mencapai 6.566 rekening, Badung 1.816 rekening dan Gianyar 661 rekening.
Untuk sosialisasi, selain menyasar kalangan muda dan pensiunan, BEI juga menyasar pemerintah daerah, sektor swasta dan instansi lainnya untuk diajak bekerja sama meningkatkan pemahaman terkait pasar modal.
BEI juga menggandeng sejumlah kampus di Bali untuk meningkatkan jumlah investor dari kalangan muda bermain pasar modal sejak dini. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017