Denpasar (Antara Bali) - Ketua Dewan Pengurus Wilayah Forum Bela Negara (DPW-FBN) Bali, Agustinus Nahak, mengatakan setiap warga negara, termasuk pelajar, dituntut untuk ikut membela negara, diantaranya dengan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan menjauhi perilaku negatif.

"Bela Negara tidak saja dengan memangku senjata, tapi bisa dilakukan dengan menjauhi narkoba, sebab selain merugikan pelajar itu sendiri, bahaya narkoba juga merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Agus pada acara sarasehan dengan siswa SMP dan SMA di Kabupaten Badung, Bali, Rabu.

Ia mengatakan ancaman terhadap negara tidak saja dari luar, tetapi juga dari dalam, seperti merebaknya pecandu narkoba. Karena ini juga akan merusak tatanan berbangsa dan bernegara.

"Pelajar yang pakai narkoba tidak bisa menjadi generasi masa depan yang baik untuk bangsa," tegas Agus.

Agus mencontohkan, dinamika kebangsaan belakangan ini yang diwarnai dengan ancaman terhadap NKRI dan keberagaman, karena perilaku intoleransi sekelompok masyarakat.

Menurut dia, setiap warga negara termasuk pelajar wajib menjaga toleransi di tengah keberagaman, sebagai salah satu bentuk bela negara.

"Tapi kalau kita pakai narkoba, kita tidak bisa berpikir dan berbuat positif untuk merawat toleransi dalam aktivitas sehari-hari, maka negara bisa hancur karena perilaku itu sendiri," ujarnya.

Agus menambahkan, Bali sebagai daerah pariwisata rentan menjadi korban bahaya narkoba, karena itu semua elemen masyarakat harus menjaga negara ini tetap utuh.

"Makanya sejak dini harus menjauhi narkoba. Jangan sampai narkoba itu mendekati dalam kehidupan masyarakat. Mari perangi bahaya narkoba tersebut," ucapnya.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Badung, I Nengah Dharma mengatakan, anak muda sangat rentan menjadi sasaran target pengedar narkoba.

Pemakai narkoba di Badung, kata dia, didominasi anak muda. Karena itu pihaknya meminta anak muda untuk jangan sesekali mencoba memakai narkoba.

"Anak muda itu awalnya mau mencoba. Akhirnya menjadi pemakai. Jangan coba-coba pakai narkoba. Kalau ada teman yang tawarin harus ditolak. Katakan tidak pada narkoba," ujarnya.

Ketua PKK Kabupaten Badung Muliani mengatakan peran keluarga sangat penting untuk menjauhi narkoba, dan perilaku yang tidak pantas dalam kehidupan bangsa Indonesia.

"Anak muda bisa pakai narkoba karena kondisi keluarga yang tidak harmonis," ujarnya.

Ia menambahkan, keluarga yang sejahtera bisa menjauhkan anggota keluarga dari narkoba dan perilaku negatif lainnya.

"Termasuk berperan aktif menciptakan Kartini Muda yang kreatif, sehat dan bebas dari narkoba dengan menggelar berbagai kegiatan positif untuk anak-anak," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017