Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika setahun menjelang berakhirnya masa jabatan kedua menginginkan segera dapat menuntaskan masyarakat yang masih memiliki rumah tidak layak huni di daerah ini melalui program bedah rumah Bali Mandara.

"Kami ingin menuntaskan rumah tidak layak huni di Bali. Mudah-mudahan dalam setahun terakhir bisa diselesaikan, ya mungkin tidak 100 persen habis, karena data yang masuk itu seringkali tidak akurat belum lagi setelah diverifikasi mungkin tidak memenuhi sayarat untuk dibantu," katanya saat melakukan kunjungan ke penerima bantuan bedah rumah di Desa Sepang, dan Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, sekitar 96 km barat laut Denpasar, Minggu.

Ia mengakui, data menyangkut masyarakat miskin yang masuk tidak 100 prsen akurat dengan kenyataan di lapangan. Namun hal itu minimal apa yang masuk dalam data tersebut yang akan segera dituntaskan secara bertahap.

"Kalau tahun ini semua data Badan Pusat Statistik (BPS) sudah selesai, saya akan mulai sisir kembali sesuai dengan kenyataan data di lapangan, sehingga saya harapkan tidak ada yang ketinggalan sampai akhir masa jabatan saya,"harap Gubernur Pastika.

Gubernur Pastika menyampaikan keinginannya agar seluruh masyarakat Bali dapat memiliki rumah yang sehat dan layak huni karena menurutnya hal itu adalah prinsip dasar dari kesejahteraan.

"Intinya seluruh rakyat Bali harus hidup dan tinggal dalam rumah yang sehat dan layak huni, itu prinsipnya, dan itu sudah masuk sedikit sejahtera. Kalau bajunya sudah ada, pangannya cukup dan ada rumahnya itu sebenarnya sudah mencapai garis awal dari suatu kesejahteraan sehingga kemudian kita lengkapi dengan pendidikan, kesehatan, tabungan masa depan, lapangan pekerjaan. Sehingga kalau semua itu sudah terpenuhi itulah yang dinamakan kesejahteraan," ungkap Gubernur Pastika.

Tujuan utama dari program Bali Mandara adalah kesejahteraan yang bersumber pada terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang dan papan dari masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Pastika juga berpesan kepada perangkat desa agar kembali menyisir warganya yang mungkin masih memiliki rumah yang tidak layak huni untuk segera diajukan ke Provinsi untuk dianggarkan pada anggaran tahun 2018.

"Saya minta berapa ada yang masih tidak layak huni, semua diajukan supaya tahun depan bisa kami anggarkan semuanya," tegas Pastika.

Ia juga menerangkan selama sembilan tahun kepemimpinannya sesuai data Dinas Sosial sudah hampir 26 ribu unit bantuan bedah rumah yang sudah diserahkan kepada masyarakat.

Untuk tahun 2017 ada 1.100 unit bantuan bedah rumah yang sudah dikerjakan dari dana APBD, disamping itu banyak juga dari yang lain seperti donasi dan CSR. "Lumayan lah kalau total sudah 1.500 unit tahun ini," ujar Gubernur Pastika.

Dalam kunjungan kali ini, Gubernur Pastika juga melihat dari dekat penerima bantuan bedah rumah atas nama Sang Ketut Merta dan Kadek Wardika di Desa Sepang, dan penerima bantuan bedah rumah atas nama Kadek Suantara di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017